Mohon tunggu...
Arwin Kim
Arwin Kim Mohon Tunggu... -

Sangat menyukai ilmu ekonomi, budaya Jepang, teknologi dan sastra. Hobi membaca buku dan makan-makan. Saat ini kuliah di jurusan Sastra Inggris Universitas Hasanuddin. \r\n\r\nBisa kontak saya di facebook.com/arwinkim or twitter.com/arwinkim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lokomotif

12 Maret 2011   15:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini senja menguning merona memancar ke segala arah

seiring tenggelamnya Dewa Ra' di puncak Gunung Fuji.

Perlahan-lahan hilang bersama sajak-sajak siang tadi.

Hujan menetes membasahi jalanan Kota Tokyo

mengalir menuju sketsa-sketsa tak terjamah.

Hati merindu kekasih di awang-awang

setelah seabad kucarinya jua.

Nun jauh lokomotif tua terseok-seok tersenyum seakan tiada duka.

Padahal sudah tiga abad kupeluknya erat-erat dengan airmata.

Ah, lokomotif segera berangkat.

Tunggulah dinda, kubawa kabar dari negeri sebelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun