Sarasehan Agung Nuswantara bangkit ini dilaksanakan dalam waktu satu hari mulai pukul 09.00-16.00 WIB. Diantara para pelaku dan penggiat seni yang hadir adalah para pengrajin reog, seniman reog, pimpinan reog/warok, pengrajin pecut, pemecut/seniman pecut, pembuat konde, kumpulan wanita berkonde, pengrajin kuda lumping, seniman kuda lumping/jaranan serta banyak lagi yang berasal dari wilayah Kediri, Tulungagung, Jombang, Ngajuk, Magetan, Ponorogo, Madiun, Trenggalek, Blitar, Pacitan Malang dan Surabaya.
Fatmah S.Sy. M.H menyampaikan "Atmosfernya luar biasa, ini bikin ketagihan, menunjukkan betapa berbudayanya masyarakat Kota Kediri terimakasih kepada keluarga sarasehan agung yang telah mengundang kami".
Sedangkan secara singkat Ketua Pecut Samandiman Kediri Bapak Hanif menyampaikan "Kami telah mengkreasikan tari pecut, selain itu juga pementasan pecut ini akan menjadi pentas budaya kearifan lokal Kota Kediri. Hanya Kediri yang punya pecut Samandiman, pementasan ini semoga menjadi peluang support ekonomi bagi para seniman dan pengrajin khususnya sehingga kesejahteraan kami lebih meningkat".
Sarasehan Agung Nuswantara bangkit merupakan ajang silaturahmi yang bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar pelaku seni dan budayawan di wilayah Kediri dan sekitarnya. Meskipun ini merupakan event komunitas akan tetapi ini adalah event skala besar yang harus selalu dijaga kelestarian budayanya. Komunitas hanyalah wadah yang memperkuat eksistensi dari budaya itu sendiri agar selalu hidup sebagai kekayaan budaya masyarakat Kota Kediri khususnya. (fath)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI