Mohon tunggu...
Agus Widodo
Agus Widodo Mohon Tunggu... profesional -

Seorang TKI yang berjuang menghidupi keluarga di negeri seberang, sambil menuntut ilmu dan mengajak manusia meninggalkan kedhaliman menuju cahaya Islam.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekarang Saatnya Berbicara

28 Mei 2013   20:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:53 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Allah Ta'ala berfirman:  "Wahai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika kamu tidak kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir ."' (QS. Al Maidah: 67).

“Dan hendaklah ada di antara kalian sebuah umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Ilmran 104)

Rasulullah sallAllah alaihi wassalam bersabda "Sampaikan dariku walaupun satu ayat" (HR Bukhari dari ‘Abdullah bin Amr Al Ash)

Nash-nash tersebut diatas dan masih banyak nash-nash lainnya di Al-Qur'an maupun Buku-buku Hadits mengingatkan kita untuk senantiasa berdakwah kepada Allah, mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Sungguh besar nikmat Allah kepada kita karena taufiq dan hidayah-Nya, kita mengenal Allah dan Rasul-Nya, mengambil Islam sebagai jalan hidup kita, dan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai rujukan utama kita. Alhamdulillah. Namun apakah cukup berhenti sampai di situ, padahal orang disekitar kita masih belum mendapatkannya?

Kenyataan di sekitar kita mayoritas orang masih bergelimang dalam kenikmatan dan tipu-daya dunia dan tidak peduli pada kenyataan hari akherat. Mayoritas manusia masih berpegang pada "aji mumpung"  (mumpung masih muda, mumpung sedang memegang jabatan "basah", mumpung lagi sepi, mumpung lagi gak ketahuan orang, dll.), mereka berpikiran jangka pendek dan melupakan masa depan mereka, keluarga mereka dan orang lain.

Padahal hidup itu hanya sementara. Masing-masing kita punya jatuh tempo "ajal" yang bisa datang kapan saja; yang bila datang tidak akan lagi bisa ditunda. Masing-masing kita akan dimintai pertanggung-jawaban terhadap semua lembaran kehidupa yang kita lukis di dunia. Pemimpin akan ditanya tentang kepemimpian terhadap rakyatnya, orang-tua akan ditanya tentang tanggungjawab terhadap anak-anaknya. Para ahli ilmu akan ditanya tanggung-jawabnya terhadap orang-orang jahil disekitarnya. Para hartawan akan ditanya dari mana hartanya dan bagaimana menafkahkannya. Orang-orang yang kenyang akan ditanya tentang tetangga sekitarnya yang kelaparan. Singkatnya semuanya akan ditanyakan oleh Allah Ta'ala, Dzat yang telah menganugrahkan segala-galanya kepada kita.

Mumpung nafas masih didada, marilah kita syukuri nikmat Allah. Bagi yang sadar dan merasa telah diberikan nikmat Allah yang lebih dari yang lain, marilah kita berbagi. Marilah kita berbagi yang kita mampu, selagi masih bisa. Yang punya ilmu ajarilah yang kurang berilmu. Yang berharta, bantulah yang kurang. Yang punya kelapangan bantulah yang lagi kesempitan. Yang sadar ingatkanlah yang lagi lupa.

Islam, sebagai risalah para Nabi dan Rasul, penuh dengan nilai-nilai Rabbani yang sempurna, sebagai solusi bagi segala permasalahan hidup manusia di dunia agar bisa sukses dan selamat di dunia dan akhirat.  Allah menyeru kita berlaku jujur baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Allah menyeru kita berbuat adil baik terhadap kawan maupun lawan. Allah menyuruh kita menegakkan timbangan dalam jual beli dan melarang kita dari kecurangan. Allah menyeru kita untuk hanya makan-minum dari yang halal dan menghindari yang haram. Allah mewajibkan para pemimpin untuk berlaku adil, menyeru rakyatnya mendirikan sholat dan menunaikan zakat.

Wahai para kader da'wah, penuhilah tugas dan tanggung-jawabmu menyebarkan kebenaran dan berbagi risalah warisan Nabi terakhir. Dimanapun anda berada, fungsikan dirimu sebagai penerus dan penyambung lidah Nabimu yang kamu cintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun