Oleh: Arwan Banten
Tak ada Ucapan Selamat Datang! Jangan berfikir ada pedagang berjejer disekitar Bandara Nabire. Tak ada! Hanya ada Penjual Pinang yang berbaris diantara lelahnya perjalanan menuju Nabire dari Bandara Soekarno Hatta.
Seminggu sudah Saya tertanam di Hotel Anggrek salah satu hotel terdekat dari aktifitas Saya dalam menjalankan tugas sebagai Tenaga Ahli dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Tekhnologi Republik Indonesia. Kami dijemput oleh Inova Silver hingga menuju Hotel yang telah dipesan sejak dua hari menjelang keberangkatan menuju tempat Tugas.
Ah! Terbayar sudah lelah perjalanan dari Tangerang Menuju Kota yang menurut sebagian orang Nabire adalah Papua nya Papua. Karena beragam aktivitas mereka tertanam di Kota kecil ini. Saya diingatkan oleh tim untuk meminum Obat Anti Malaria karena infonya daerah ini sedang dilanda Malaria hebat. Demi tugas Mulya Saya tetap melangkah kan Kaki ke Nabire. "Kapan lagi bisa traveling keliling Indonesia" Fikir ku!
Kembali ke Paragraf ke dua, Saya dan Tim sudah hampir seminggu di Nabire dengan segudang aktifitas yang membuat Saya belajar hidup, belajar pada hidup manusia lainnya dengan budaya dan tradisi yang berbeda. Banyak kisah yang ingin Saya tulis di laman Facebook ini namun ketika hendak menulis ada kisah dan peristiwa lain yang hadir untuk disimpan sebagai cadangan empirik.
Di Oppo Saya tercatat pukul 23.29 Waktu Indonesia Timur artinya jika Anda membaca narasi ini dipastikan di daerah Anda masih berkisar pukul 21.30 Waktu Indonesia Barat. Selang Dua Jam waktu antara Nabire dan Banten tempat Saya lahir.Â
Saya duduk terpaku didepan Hotel yang seminggu Kami sewa sebagai tempat Kontemplasi, Rehat dan mengerjakan Tugas Kerja yang berkaitan dengan Profesi saya sebagai Tenaga Ahli di Wilayah Timur Indonesia. Ada banyak ceritera unik dan mengesankan yang ingin diceritakan kepada pembaca terlebih saat Saya berkeliling mencari Alat Mandi yang habis dipakai sejak sehari yang lalu.Â
Informasi soal Alfamart yang di hingga kampung kita temukan di daerah Kita (Banten) di Nabire tidak ada! Saya agak kurang percaya sebelum melihat langsung dengan mata kepala Saya sendiri. Karena, Perusahaan Ritel tersebut hampir merajai pasar di wilayah lahir Saya. Namun benar saja setelah Berjam jam Saya keliling tak ada satupun Alfa yang dibangun di daerah NABIRE.
"Disini kalau tempat belanja itu Kaka belinya di Hadimart, Kaka Mau belanja kah?" Ucap pria separuh tua yang kutemui di jalan merdeka dekat Kantor Gubernur Papua Tengah! Benar-benar tidak ada padahal jika ada Saya mau kirim uang buat anak kedua ku Yhumna sebagai hadiah Ulang Tahun yang ke Tiga melalui Aplikasi Dana!
Tadi, Saya mampir di salah satu tempat makan di pinggir jalan yang berjejer di setiap lampu merah! Pecel Lele Lamongan "Ternyata Alfamart Kalah dengan Penjual Pecel Lele!" Celetukku sambil tersenyum sendiri.Â
"Pecel Lele 45 Ribu, Pecel Ayam 50 Ribu, nasi Goreng 25 Ribu, Teh Manis anget 5000" papar si mas penjual pecel Lele! "Kalau Air Putih mas?" Tanyaku menggoda. "Gratis mas!" Jawab Dia dengan tertawa. Akhirnya Saya pesan nasi goreng dengan harap semoga rasanya nikmat sesuai harganya! "Ini Papua Bang!" Pekik Pelanggan yang sedari tadi melihat tingkah Saya! "Owh ya Bang! Siap!" Seraya menyunggingkan senyum saat ditegur dengan tegas!Â