Dengan grafis dua tokoh yang paling berpengaruh saat ini yaitu ridwan kamil dan oded dalam gambar kartun yang ikonik dan beberapa pose warga yang siap menjadi relawan biopori. Di sisi samping kanan kiri berisi informasi-informasi tentang manfaat biopori dan reward bagi lingkungan yang juara dalam program ini. Di sisi bawah muncul tagline yang sangat persuasif dengan kalimat "Dengan Semangat Kolaborasi Bikin bandung semakin Lestari" itulah poster gerakan sejuta biopori yang dicanangkan oleh pemerintah kota Bandung dalam mengatasi banjir dimusim hujan tahun ini.
[caption id="attachment_283149" align="aligncenter" width="300" caption="Poster gerakan sejuta biopori se kota bandung (@ridwankamil)"][/caption]
Setidaknya ada dua hal yang menarik, yaitu dari sisi tampilan posternya dan dari program gerakan itu sendiri
Dari sisi tampilan poster tampak berbeda dengan iklan-iklan pemerintah lainnya yang terkesan kaku dan formal. Kang Emil sebagai walikota Bandung memang berlatar belakang akdemis dan bahkan berprofesi sebagai arsitektur. Sebuah bidang pekerjaan yang terbiasa dengan dunia kreativitas, sehingga efek dari latar belakang profesi tersebut mulai berpengaruh pada kebijakan dan tampilan-tampilan pemerintahan kota Bandung yang baru dalam rangka menuju Bandung Juara.
Belum Seratus hari menjabat, Kang Emil mampu merubah wajah lama pemerintahan Bandung dengan wajah baru yang lebih humanis, dekat dan bersahabat. Selain bahan-bahan sosialisasi program pemkot Bandung, sisi egaliter dan tanpa sekat antara walikota dengan masyarakatnya sangat jelas terlihat dalam interkasi kang Emil di Twitter. Tidak semua twitter aduan dan keluhan di jawab dengan serius karena memang masyarakat juga tidak segan iseng bertanya dan mengeluh tentang hal-hal yang juga tidak serius.
Kembali ke program Gerakan Sejuta Biopori, yang menarik dari program ini adalah Kang Emil berusaha agar gerakan ini tidak berhenti sampai di launching saja setelah itu tidak berjalan. Memang, kadang kita sering mendengar peluncuran berbagai jenis macam gerakan-gerakan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah dan biasanya geraka-gerakan tersebut hanya ramai di awal saja, setelah itu nyaris tak terdengar.
Kang Emil sangat sadar bahwa kebijakan pemerintah kota melalui program gerakan-gerakan juga harus dibuat menarik dan kreatif sehingga tidak menjadi hanya sebuah slogan saja. Apalagi sejak menjabat sebagai walikota Bandung, Kang Emil juga langsung meluncurkan berbagai macam gerakan-gerakan dalam rangka memperbaiki dan membangun bandung (seperti gerakan bersepeda, gerakan mari disiplin, gerakan bebersih bandung serta gerakan sejuta biopori), Alhamdulillahnya semua gerakan tersebut relatif berjalan dengan baik.
Khusus gerakan Sejuta Biopori ini, kang Emil juga menagajak masyarakat Bandung untuk menjadi relawan pembuatan lubang-lubang biopori di lingkungannya masing-masing. Dan agar gerakan ini berjalan dengan sangat masif mengingat musim hujan sudah berlangsung maka dimotivasilah warga bandung dengan berbagai hadiah menarik. Walaupun lubang biopori ini jika terdapat banyak dilingkungan warga akan bermanfaat bagi warga namun motivasi manfaat tersebut belum terlalu kuat untuk mengajak warga membuat lubang biopori secara masif.
Gerakan yang di desain kompetisi tentu memberikan daya tarik tersendiri bagi warga, apalagi basisnya adalah lingkungan sehingga kepala wilayah lingkungan setingkat RT dan RW tentu dituntut untuk lebih aktif memberdayakan warganya untuk berperan aktif membuat lubang biopori sebanyak-banyaknya. apalagi hadiahnya pun juga bersifat kolosal semisal makan malam se RT dengan walikota dan masuk Trans Studio Bandung Gratis se-RT dan hadiah lainnya yang menguntungkan lingkungan masyarakat yang menang. Hadiah-hadiah yang bersifat kolosal ini walaupun tidak terlalu mahal namun menarik bagi warga.
Melalui Gerakan Sejuta Biopori yang di format dalam bentuk kompetisi menjadi satu lagi bukti kreativitas Kang Emil dalam mengelola pemerintahan, Mengefektifkan Birokrasi dan Memberdayakan Masyarakat untuk mencintai Bandung dengan Kontribusi dan melupakan keluh kesah atas kekurangan kotanya. Terwujudnya masyarakat yang berdaya ini sekaligus menjadi pencitraan yang paling efektif bagi kinerja sang walikota. Bravo kang Emil Bravo, Bandung Juara. arsad #orangjakarta
Jakarta, 11 Desember 2013