Mohon tunggu...
Arviesta
Arviesta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi D4 Akuntansi Perpajakan

Sebagai mahasiswi yang fokus pada akademik dan hobi berlibur, untuk menjaga keseimbangan antara belajar dan relaksasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rahasia di Balik Pintu Toko Buku Lama

6 November 2024   18:52 Diperbarui: 6 November 2024   18:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara bel berdering pelan ketika aku mendorong pintu kayu tua yang berat, masuk ke dalam sebuah toko buku yang tersembunyi di ujung jalan sepi. Toko buku itu tampak sunyi dan berdebu, seolah-olah baru bangun dari tidur panjangnya. Di sudut-sudut rak, aku bisa melihat debu yang menumpuk tebal, dan cahaya matahari yang menembus dari jendela kecil di atas pintu seakan tak sanggup menjangkau buku-buku di sana.

Toko buku ini terasa seperti perpustakaan waktu, tempat di mana kenangan masa lalu tersimpan rapi. Tak ada pengunjung lain selain aku, membuat suasana semakin sunyi dan misterius. Seolah ada rahasia yang tersimpan di setiap halaman buku yang tergeletak di sana.

"Selamat datang di Toko Buku Lama," suara seorang pria tua yang tiba-tiba muncul dari belakang meja kasir membuatku tersentak. Dia tersenyum, ramah namun sedikit misterius, matanya berkilat di balik kacamata bundarnya. "Ada yang bisa saya bantu?"

Aku hanya tersenyum kecil. "Terima kasih, Pak. Saya hanya ingin melihat-lihat."

Pria tua itu mengangguk pelan dan kemudian kembali duduk di kursinya. Aku mulai menyusuri rak-rak tua itu, membaca judul-judul buku yang tidak pernah kudengar sebelumnya. Setiap judul terasa asing namun seolah memanggil-manggilku untuk membuka lembar demi lembar isinya. Beberapa buku bahkan terlihat sangat tua, dengan sampul yang mengelupas dan kertas yang mulai menguning.

Di bagian belakang toko, aku menemukan sebuah pintu kayu kecil yang setengah tersembunyi oleh rak buku yang penuh sesak. Pintu itu tampak tak terurus, dengan cat yang sudah memudar dan kenop pintu berkarat. Rasa penasaran mulai mengusikku. Apa yang ada di balik pintu itu?

Aku melirik ke arah pria tua di meja kasir, tetapi dia tampak sibuk dengan bukunya, seperti tidak menyadari keberadaanku. Pintu itu semakin menarikku, seperti memanggil-manggil untuk dibuka.

Perlahan, aku meraih kenop pintu dan membukanya. Begitu pintu terbuka, aroma buku tua yang khas semakin kuat tercium, bercampur dengan aroma tanah basah. Aku melihat sebuah ruangan kecil dengan rak-rak yang penuh buku tua, bahkan lebih tua dari buku-buku di toko utama. Satu buku khusus menarik perhatianku karena sampulnya yang bergambar ukiran tangan kuno. Judulnya hanya tertera sebagai "Catatan Rahasia".

Dengan hati-hati, aku membuka buku itu dan mulai membacanya. Di halaman pertama, tertulis sebuah pesan yang hampir memudar, seolah-olah hanya bisa dibaca oleh mereka yang benar-benar mencarinya: 

"Jika kau membuka halaman ini, artinya kau mencari sesuatu lebih dari sekadar buku. Kau mencari kebenaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun