Mohon tunggu...
Arviesta
Arviesta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi D4 Akuntansi Perpajakan

Sebagai mahasiswi yang fokus pada akademik dan hobi berlibur, untuk menjaga keseimbangan antara belajar dan relaksasi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tren Kuliner 2024: Makanan yang Menggoda Selera

28 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 28 Oktober 2024   19:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun, dunia kuliner selalu berkembang dan menghadirkan inovasi baru yang menggoda selera. Tahun 2024 pun tidak akan berbeda. Berbagai tren kuliner diprediksi akan mencuri perhatian masyarakat, baik dari segi rasa, penampilan, hingga konsep yang semakin berkelanjutan. Bagi para pecinta makanan, tren kuliner ini bukan hanya soal apa yang enak, tetapi juga soal gaya hidup yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan penuh petualangan rasa.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa saja tren kuliner yang diprediksi akan populer di tahun 2024. Dari makanan sehat hingga inovasi berbasis teknologi, mari kita lihat bagaimana dunia kuliner terus berkembang dan menawarkan pengalaman baru yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menginspirasi gaya hidup yang lebih baik.

1. Makanan Berbasis Tanaman Semakin Digemari

Salah satu tren terbesar yang terus mendominasi dunia kuliner adalah makanan berbasis tanaman atau plant-based food. Kesadaran akan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan semakin membuat masyarakat memilih makanan yang lebih ramah lingkungan. Di tahun 2024, makanan berbasis tanaman diprediksi akan semakin bervariasi dan inovatif.

Tidak hanya berhenti pada burger nabati atau susu alternatif, tetapi produk-produk baru seperti keju berbasis kacang, daging dari jamur, dan seafood nabati akan semakin banyak ditemukan. Produsen kuliner akan fokus pada memperbaiki tekstur dan rasa produk-produk ini agar lebih menyerupai makanan hewani, tanpa mengorbankan nilai gizi.

Selain itu, tren ini juga didukung oleh meningkatnya kesadaran akan dampak industri peternakan terhadap lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca dan penggunaan lahan. Dengan memilih makanan berbasis tanaman, konsumen tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian bumi.

2. Inovasi Teknologi dalam Makanan: Makanan dari Lab dan AI

Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri kuliner, dan di tahun 2024, kita akan melihat lebih banyak inovasi makanan berbasis teknologi. Salah satu inovasi yang akan semakin berkembang adalah makanan hasil laboratorium, seperti daging hasil kultur jaringan.

Daging hasil lab ini, yang sering disebut sebagai cultured meat atau lab-grown meat, telah menjadi topik pembicaraan selama beberapa tahun terakhir. Di tahun 2024, kita mungkin akan melihat lebih banyak produk ini di pasar. Meskipun masih berada di tahap awal pengembangan dan regulasi, potensi daging hasil lab ini untuk mengurangi ketergantungan pada peternakan tradisional sangat besar. Daging ini dihasilkan dari sel-sel hewan yang dikultur di laboratorium, tanpa perlu membunuh hewan, sehingga lebih etis dan ramah lingkungan.

Selain itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) juga semakin banyak digunakan dalam pengembangan resep dan inovasi kuliner. AI dapat membantu koki dan produsen makanan menciptakan resep yang lebih efisien, memadukan bahan-bahan secara optimal, serta meramalkan tren rasa yang akan diminati oleh konsumen. Dengan bantuan teknologi, dunia kuliner akan menjadi lebih inovatif dan efisien.

3. Kembali ke Rasa Tradisional dengan Sentuhan Modern

Tren kuliner 2024 juga akan melihat kebangkitan rasa-rasa tradisional yang kembali dihargai, tetapi kali ini dengan sentuhan modern. Kuliner tradisional dari berbagai daerah di Indonesia diprediksi akan semakin digemari, baik di pasar lokal maupun internasional. Masakan seperti rendang, sate, soto, dan gado-gado akan tetap menjadi favorit, tetapi dengan inovasi baru dalam cara penyajiannya.

Contoh dari inovasi ini bisa kita lihat dalam penggunaan teknik memasak modern, seperti sous vide dan molecular gastronomy, untuk mengubah tekstur dan presentasi makanan tradisional tanpa mengubah cita rasa aslinya. Selain itu, bahan-bahan lokal yang sering terlupakan juga akan kembali mendapatkan tempatnya di meja makan, seperti berbagai jenis umbi-umbian, rempah-rempah asli Nusantara, hingga makanan fermentasi tradisional seperti tempe dan tape.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun