Neurosains kognitif adalah pendekatan dalam psikologi kognitif yang memusatkan kajiannya pada otak. Otak manusia yang ukurannya lebih kecil dari pada bumi memilki kemampuan dalam proses menyimpan, menerima informasinya yang tak terbatas. Jaringan neuron yang rumit , yang saling berhubungan satu sama lain adalah otak manusia. Kemampuan otak manusia untuk melakukan analisis perhitungan terhadap sinyal-sinyal sensoris dan pemahamannya ten pada tentang dunia. Segala dari perilaku manusia , emosi manusia (suka atau benci) , bersumber dari aktivitas neuron. Dalam psikologi kognitif menimbulkan sebuah disiplin ilmu yang menggabungkan psikologi kognitif dengan neurosains, yakni ilmu neurosains kognitif. Nama neurosains kognitif tahun 1970-an di new york.
Disini ada salah satu tokoh yang bernama Descartes filsuf prancis abad 16. Descartes meyakini adanya semacam “filamen”(benang) yang menghubungkan tangan dengan otak. Descartes memberika sebuah contoh ada sengatan panas menggerakkan filamen itu dengan mengaktifkan otak, dan otak melepaskan cairan yang membuat lengan menarik telapak tangan dari api tersebut. descartes menyebut mekanisme sebagai lengkung refleks(reflex arc). Para filsuf pada masa setelah descartes disibukkan oleh pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan antara pikirann dan tubuh. Sesuatu yang bersifat psikologis(pikiran) menimbulkan dampak pada sistem neurologis (tubuh), kehebatan otak manusia yang hidup di dua kutub (tubuh-pikiran) secara bersamaan. Dunia pikiran manusia dipenuhi oleh berbagai memori, ide, kesan, dan citra.
Otak memilki karakteristik fisik terdiri dari neuron-neuron yang selalu bekerja, tidak pernah beristirahat, dan senantiasa dipenuhi aktivitas elektrokimia. Dalam tubuh dunia fisik hukum dan objek otak sedangkan dalam pikiran terdapat dunia psikologis hukum dan pikiran kognisi. Dalam pikiran yang dinamis secara konstan dapat berubah, seperti yang dikatakan William James untuk menyamakan pikiran dengan aliran kesadaran. Pikiran juga memiliki konsistensi yaitu cara menyikapi, cara beerfikiran pada umumnya, dan cara memandang tentang pemikiran yang relatif stabil.
Dalam otak memiliki sistem saraf pusat (central nervous system/ CNS) . CNS ini lterdiri dati saraf sumsum tulang belakang dan otak. Unsur dasar pembentukan CNS adalah neuron, sebuah sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf. Dalam otak manusia tersusun masa neuron-neuron yang sagat padat kira sekitar 100 milliyar lebih neuron dalam otak. Dalam fungsi-fungsi kognitif seperti presepsi, berfikir, kesadaran, dan memori , kesemuanya dilaksanakan dengan penembakan neuron-neuron secara serempak seperti jaringan neuron sepanjang jaringan neuron yang rumit. Terdapat 4 bagian utama dalam neuron :
1.DENDRIT : Yang menerima implus neural dari neuron lain. Dendrit ini berbentuk seperti pohon(arborized), lengkap dengan cabang dan ranting.
2.TUBUUH SEL : tugasnya Bertanggung jawab menjaga kondisi dasar neuron
3.AKSON(axon) : sebuah jalur panjang berbentuk tabung, yang menghubungkan tubuh sel dengan sel-sel lain melalui semacam persimpangan yang disebut sinapsis.
4.AKSON berakhir diterminal prasinaptik (presynaptic terminalis).
Peralatan yang digunakan para ilmuan neurosains
- EEG (Electroence-phalogram) : Rekaman listrik aktivitas disepanjang kulit kepala.
- CT (Computed Axial Tomography)
- PET (Position Emission Tomography)
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
- fMRI (Fungsional Magnetic Resonance Imaging)
- MEG (Magnetoence-phalography)
- TMS (Transcranial Magnetic Stimulation)
- Micro CT (X-ray Micro Tomography)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI