Psikologi ilmiah berawal pada abad ke 19 sebagai pembelajaran-pembelajaran pengalaman kesadaran. Menurut William James,” Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental” (psychology is the science of mental life), kehidupan mental ini berarti sebuah sadar. Pada abad ke-20 kesadaran, menjadi sebuah topik yang hampir disingkirkan dari ranah psikologi oleh para pengikut idoelogi psikologi yang dominan pada masa behaviouristik yang dipimpin oleh John Watson dan B.F Skinner. Para psikologi kognitf menjadikan sebuah kesadaran adalah topik penting yang harus dibahas akan tetapi behaviouristik tetap berpegang teguh dengan ilmu psikologinya,.beberapa tahun lama akhirnya ilmu kesadaran diteliti oleh para psikolog dan filsuf ahli otak. Dengan demikian, pencarian ilmu kesadaran akan terus berkembang dan juga menjadi suatu batu loncatan yang penting dalam pencarian terhadap suatu teori umum dari hubungan antara proses-proses fisisk dengan pengalaman sadar.
Kerangka kerja kesadaran dalam buku solso dinamakan AWAREness yang berartikerangka kerja dalam kesadaran meliputi Attenttion, Wakefulness,Archetecture, Recall of knowledge, dan yang terakhir itu Emotive.
Menurut Baars & McGovern (1996) mengajukan fungsi kesadaran. Yang pertama adalah fungsi konteks-setting (context-setting) yakni fungsi dimana sistem kerja tersebut mendefinisikan korteks dan pengetahuan yang memahami tentang stimulus yang bersangkutan. Fungsi kedua adalah adaptasi dan pembelajaran (adaptation and learning), bahwa sadar diperlukan menangani informasi baru dengan sukses. Yang ketiga adalah Prioritasi (prioritizing) dan fungsi akses dimana kesadaran difungsikan untuk mengakses besar juumlah informasiyang tersedia di tingkat ketidak sadaran. Yang keempat adalah kesadaran memasuki fungsi motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar. Yang kelima adalah pengambilan keputusan (decision-making) dan fungsi eksekutif, yang berperan membawa informasi dan sumberdaa keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan peranan kendali. Yang ke enam adalah deteksi dan penyuntingan kekeliruan, ketujuh adalah monitor didri dan yang terakhir adalah pengorganisasian dan fleksibilitas.
Dalam kesadaran kita terdapat tingkatan-tingkatan yang menjadi minat penelitian ilmiah. Dalam tingkat kesadaran ini dibahas dalam kesadaran seseorang saat sedang TIDUR, BERMIMPI, MENGGUNAKAN OBAT-OBATAN dan MEDITASI.
Selain adanya tingkat kesadaran, kini terdapat sejumlah model kognitif mengenai kesadaran yang dibahas oleh Johnson-Laird (1998) yang mengajukan sebuah model komputalisional yang menyatakan bahwa struktur arsitektual kognitif berupa suatu sistem pemprosesan paralel yang didominasi oleh sebuah harerki kontrol. Model Schachter , yang disebut model DICE yang menjelaskan disosiasi memori dalam fungsi memori normal dan fungsi memori abnormal pada orang-orang yang mengalami kerusakan otak. Model Shallice (1998)berfokus padasistem pemprosesan informasi yang memilki empat subsistem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H