Mohon tunggu...
Zahir Makkaraka
Zahir Makkaraka Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dalam segala hal

Lagi mencari guru dan tempat berguru!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Hitam dari Tana Toa

23 November 2013   09:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:47 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13851723931239678331

[caption id="attachment_279773" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi Pribadi (Foto waktu KKN, 2008)"][/caption] Dari tana toa ku bercerita Bukan tentang merah dan putih Bukan pula tentang pelangi dan warna lain Tapi sepenuhnya tentang hitam Lihatlah tetua berbaju hitam Bersarung hitam menjejak jalan Kain hitam di kepala bukan petanda kelam Lengkap pakaian berwarna hitam susuri hutan Ammatoa penegak hukum adat Tak ada cela wajib para galla' taat Pun segenap abdi tunduk menaruh hormat Titah ammatoa dijalin sebagai pererat rakyat Tak ada aksara hanya ada pappaseng Rangkaian pesan penuh harapan Tak ada lontara hingga kitab ajaran Hanya ada ritual leluhur Yang selalu dijunjung luhur Tentang hitam bukan berarti kelam Hitam petanda keteguhan iman Bukan berarti putih terabai Wajib kebaikan selalu disemai ****** Tana toa = sebuah desa di kec.kajang bulukumba, tempat suku kajang berdiam Ammatoa = pemimpin adat/kepala suku Galla' = seperti mentri, kalau tidak salah ada 28 galla' yg mmpunyai tugas yg berbeda Ada Pappaseng = Kalimat petuah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun