Tak terasa sudah setahun menjadi member di Kompasiana, 18 Januari tahun lalu sah ter-registrasi sebagai member. Secara de facto, saya sudah lama jadi penikmat kompasiana, sejak saya punya laptop dan modem sendiri dan home kompasiana selalu saya bookmark untuk memudahkan saya menjamah tubuh nan indah kompasiana (walau kadang manja dan ngambek,he... ). Dulunya hanya sekedar pembaca atau silent reader beberapa tulisan-tulisan top markotop yang ada di K buah tangan penulis-penulis hebat, sekarang saya juga belajar menulis (sekedar aktualisasi diri). Hal yang paling menarik di K karena adanya kebebasan berkreasi dan berekspresi tanpa sekat senioritas, agamma, daerah, status sosial, ras, dan lainnya yang dibingkai aturan main yang ada di K sendiri. Sharing dan connecting sebagai filosofi hidup di K juga melandasi gerak dan pola laku ber-kompasianaku.
Manfaat, tak bisa kuukur dan syukur pun tak bisa mewakili kagumku. Kalau awalnya hanya jadi pembaca dan sekedar pengetahuan yang kudapat, setelah punya akun sendiri, anugrah lain begitu melimpah. Manfaat utama yang kudapat dari K adalah sebagai media aktualisasi diriku. Dengan punya akun sendiri, gairah menulis yang hampir padam karena "sesuatu" akhirnya kembali tersulut. Terbukti saya bisa menulis beberapa rupa fiksi dan opini, walau jauh dari kata berkualitas (kan sekedar aktualisasi diri,he...). Kalau pun ada puisi yang di labeli HL oleh admin, menurutku itu mungkin karena admin merasa kasihan atau lalai hingga melakukan kesalahan. Entahlah, tapi saya berterima kasih pada admin K karena berkat ada fiksi yang HL, bertambah pulalah semangatku, dan bertambah pula permintaan pertemanan, setidaknya sudah ada yang mengenal saya.
Libido menulis yang bangkit saya jadikan yang utama. Kedua tentunya bertambah pertemanan, dari berteman di K berlanjut berteman di media sosial lain (facebook dan tweeter) selanjutnya terbangun relasi kawan karib via telpon dan sms. Sungguh indah, setidaknya saya bisa mengenal mereka atau mereka mengenal saya. Berkat Allah Swt lewat Kompasiana sekarang terjalin ukhuwah dengan beberapa pemilik akun K seperti bro Adhe Panrita Lopi, Guru besar saya Muhammad Armand, bunda Ay Mahening, ukhti DP Anggi, teman canda di grup Ketengan FC dan Fiksiana Community, dan masih banyak lagi yang tak sempat kutuliskan identitasnya. Semua penghuni K, kalianlah guruku.
Tulisan saya tidaklah layak jika diperbandingkan dengan tulisan-tulisan yang lain di K, baik dari sudut pandang kualitas ataupun kuantitas. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, menulis di K hanya sekedar aktualisasi diri, jadi segi kualitas, sangatlah tidak mungkin ditemukan. Dari segi kuantitas, jumlah tulisanku seperti yang terlihat di-dashboard-ku baru 173 yang tayang. Mean per bulan hanya 14 tulisan, modus rajin menulis hanya pada bulan April 2013, dan pun rubrik tulisanku sekedar puisi (91 tulisan) atau dengan kata lain hanya bermodus fiksi (150 tulisan). Setahun di K hanya berkomentar sebanyak 653 berarti rerata perbulan bercuap-cuap di K hanya 54 kali. Kalau dari sudut pandang psikologi,mungkin saya orangnya tertutup dan malas berkomentar, he... (entahlah). Sebenarnya saya punya banyak draft,tapi karena kadang rasa minder yang menghinggapiku, tulisan dalam draft itu hanya jadi jejak sejarah bahwa saya pernah menulis di dashboar write-nya K.
Sebelum saya akhiri, saya kembali ucapkan terima kasih kepada Kompasiana, kepada admin, kepada penulis-penulis tangguh nan bernas, pembaca kompasiana terkhusus yang pernah membaca tulisanku, para kawan yang senantiasa setia berbagi dengan saya, saya haturkan terima kasih. Akhir-akhir ini saya jarang menulis di K karena saya dikejar jadwal tayang untuk mengakhiri studi di PEP PPs UNM. Selain mengucapkan terima kasih, saya juga meminta do'a agar studi saya cepat selasai (lagi menuju ujian tutup/meja).WITHOUT YOU ALL I'M GOING TO BE IS INCOMPLETE !!!
Salam siang, salam kebahagiaan untuk kita semua!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H