Mohon tunggu...
Zahir Makkaraka
Zahir Makkaraka Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dalam segala hal

Lagi mencari guru dan tempat berguru!!!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Barcelona Keok, Tidur Tak Nyenyak

24 April 2013   04:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:42 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Barcelona kalah telak 0-4 dari Bayer Munchen sungguh menyesakkan dada. Rela begadang menunggu live match semifinal leg I liga champion tak berbalas harapan dengan kenyataan, tim dari Catalunya harus pulang dengan kepala tertunduk dari Allianz Arena. Harus diakui, permainan Bayer Munchen secara umum lebih baik dari Barcelona. Barcelona hanya unggul penguasaan lama, tapi hal itu lumrah karena ball position menjadi ciri khas Barcelona. Tiki taka sekarang bukan lagi skema permainan yang tangguh, sudah banyak tim yang bisa membaca skema ini. Terakhir The Hollywood bisa meredam keagresifan Barcelona, memilukan.

Sebelum pertandingan, setelah pengundian yang dilakukan UEFA yang mempertemukan Bayer Munchen dan Barcelona, sudah saya prediksi bahwa Barcelona akan kalah. Analisisnya sederhana, pemain pertahanan Barca banyak didera cedera, kondisi Leonel Messi yang belum 100% fit, dan skema yang diracik Tito Vilanova lebih sederhana dibanding era Pep Guardiola sehingga lebih mudah dibaca lawan. Dan malam ini, nyata Barcelona remuk redam di Jerman.

Pesta Bayer Munchen dimulai pada menit 25, kala Thomas Muller memanfaat peluang yang ada di depan gawang Victor Valdes, proses dari tendangan sudut. Keterlambatan Gerrard Pique menutup pergerakan Muller dan kekurangsigapan Valdes menghalau bola, gol pertama tercipta. Pasca gol ini, Barcelona mencoba menguasi pertandingan dan memaksakan kedudukan imbang, tapi sayang tidak ada peluang besar yang tercipta. Bisa dikatakan shoot on goal yang dibukukan Barcelona 0, berbanding terbalik dengan Bayer Munchen, hingga babak pertama usai kedudukan 1-0 tidak  berubah.

Kelemahan mendasar yang dimiliki barcelona di sektor pertahanan betul-betul dimanfaatkan dengan baik oleh Bayer Munchen. Bartra yang menggantikan  Carlos Puyol secara individu tampil cukup baik, tapi koordinasi belum terlihat dengan baik, selalu ada gap antara Pique dan Bartra. Menit 49, skor kembali berubah, Munchen menambah perbendaharaan golnya lewat sepakan kaki Mario Gomez. Sedikit berbau offside, tapi tetap disahkan oleh wasit. Proses gol kedua hampir sama dengan gol pertama, dari corner kick. Perubahan yang diharapkan terjadi di Barcelona pasca gol kedua ini tak terlihat. Pemain yang paling payah tentu saya tujukan pada performa buruk Sergio Buosquet. Seperti pemain pelengkap saja, tidak ada kontribusi positif yang diberikan.

Menit 79, Arjen Robben menggandakan keunggulan tim tuan rumah. Pergerakan indahnya mampu mengecoh bek Barcelona sebelum menghempaskan bola ke gawang Barcelona. Sebenarnya kalau perangkat pertandingan jeli, seharusnya gol ketiga ini tidak disahkan. Terlihat jelas Muller menghalangi pergerakan Jordi Alba untuk menutup ruang gerak Robben. Gol ini semakin membuat pemain-pemain Bercelona tidak berkembang. Alih-alih ingin memperkecil ketertinggalan, 9 menit kemudian dari gol ketiga, Muller mencetak gol keduanya atau gol keempat Bayer Munchen. Muller memanfaatkan umpan cantik yang dilepas Alaba. Gol ini memberikan bukti bahwa pertahanan Barcelona sangat rapuh. Pertahanan yang payah.

Sampai Wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor tetap bertahan 4-0, kemenangan Bayer Munchen atas Barcelona. Pertandingan cukup menarik dan sedikit kasar, hal ini ditandai dengan adanya 7 kartu kuning yang dikeluarkan wasit, 3 untuk tim tuan rumah dan 4 untuk tim tamu. Kekalahan ini cukup besar bagi Barcelona, berharap Barcelona dapat membalikkan keadaan di Catalunya nanti. Walau berat, tetapi perjuangan belum berakhir.

Tulisan ini saya buat karena tidak bisa tidur nyenyak, masih terpikirkan seandainya handsball Pique dan Sanchez direspon wasit, mungkin skornya 6-0. Pertandingan malam ini cukup mengecewakan, rela begadang berharap Barcelona menang, tapi sayang harap tak berujung indah. Akibatnya, tidur tak nyenyak dan kesyukurannya, saya bisa menulis kekecewaan ini. Untung saja, saya sudah shalat subuh, berharap pagi menemaniku mengarungi mimpiku, siapa tahu Barcelona menang di alam mimpiku dan salah satu golnya dicetak Messi. Salam pagi semuanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun