Sepasang mata memerah darah
Berjuta pasang mata memerah amarah
Sepasang telinga memanas gerah
Berjuta pasang telinga memanas resah
Dan...
Hati diam menggumpal sesal
Umpat hilir mudik luapkan kesal
Pada nurani yang tergadai
12 orang yang purna jiwa insani
Anak kecil dijahili hingga mati
Dinodai seakan hidupnya tak berarti
Yy telah pergi tanpa damai
Serapah berjelaga mengirinya pergi
Tangis dan do'a terasa tiada henti
Kutuk dan harap bersuasa seri
Semarak hujat kian nyaring
Kepada SS tuju amarah berpaling
Lukai hati kader HMI disebabkan fallacy
Hingga sejenak terlupa cerita duka Yy
Berbilang hari cerita duka jadi juara
Topik bicara dan jadi headline berita
Dari Yy tertanggalkan humanismenya
Hingga SS sulutkan rusuh tak terkira
Satu dikenang sepi dengan do'a
Satunya dikenang ruah dengan cela
dan cerita keduanya sama tentang duka
Serta aku hanya mampu membagi cerita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H