Program mengatur berat badan yaitu kombinasi terapi dari diet dan aktivitas fisik dan dukungan modifikasi perilaku sangat efektif dalam mendukung orang-orang obese dalam menurunkan berat badan. Pendekatan yang hanya fokus pada aspek lifestyle sangat lama dalam mendukung penurunan berat badan. Akhir-akhir ini banyak orang yang berjuang mengontrol berat badan mereka dengan pola makan yang tidak menentu, dan melewatkan makan utama padahal hal tersebut tidaklah benar karena justru orang yang melewatkan satu waktu makan utama akan menybabkan dia akan overeat atau makan berlebih diwaktu makan berikutnya. Program manajemen berat badan membantu orang obese dalam mengatur pola makannya termasuk makan utama yang tidak dianjurkan untuk dilewatkan. Orang yang memiliki waktu antara makan utama yang lama cenderung menguras glikogen dalam tubuh dan penyimpanan glukosa darah yang mungkin akan menyebabkan orang akan mencari makanan utamanya yang padat energi. Oleh karena itu perlu beberapa diet yang efektif agar tetap bisa menurunkan berat badan tanpa harus melewatkan makan.
Diet rendah kalori
Mengurangi asupan kalori lebih rendah dibandingkan energi expenditure pasti akan mengurangi berat badan anda. Sebuah studi menunjukkan bahwa menurunkan asupan kalori 600 kkal perhari sangat efektif dalam menurunkan berat badan. Anda bisa mencoba mengurangi 600 kkal anda perhari, jika di konversi kedalam makanan sumber karbohidrat yang biasa kita makan mungkin sekitar 250 gr nasi, 40 gr/1 lbr roti ketika sarapan, dan mengurangi setengah sendok gula setiap kali minum teh atau kopi.
Diet rendah lemak
Diet rendah lemak mendukung anda dalam menurunkan berat badan dan resiko penyakit kardiovaskuler. Lemak merupakan nutrient yang padat energi dibandingkan makronutrien lainnya oleh karena itu mengurangi asupan lemak dalam diet yang dilakukan secara sukses dapat menurunkan total kalori yang diperoleh.
Pengganti makan utama
Pendekatan ini dapat dilakukan dalam upaya anda menurunkan berat badan, dimana anda mengganti satu atau dua waktu makan anda dengan produk-produk makanan yang tinggi serat dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral. Dengan begitu asupan energi anda akan berkurang, sedangkan anda dapat tetap merasa kenyang dan terutama tetap dapat menikmati santapan makanan yang lezat. Metode ini tidak merekomendasikan anda untuk mengganti semua waktu makan utama anda dengan makanan pengganti, tetap saja anda harus makan makanan sumber karbohidrat lemak dan protein setidaknya 1 atau 2 porsi dalam sehari.
Diet sangat rendah kalori
Diet ini bisa jadi dianjurkan kepada anda yang memang sangat –sangat gemuk. Pada diet ini anda dianjurkan untuk mengurangi kalori 450 kkal-800 kkal perhari dan tidak boleh lebih. Selain itu anda diharuskan mengkonsumsi tinggi protein (70-100 gr/hari), 2 liter air, dan suplementasi vitamin dan mineral. Tujuannya adalah untuk memelihara tubuh anda ketika anda tidak mendapatkan asupan kalori yang biasanya anda makan, membuat otot lebih bertenaga. Dari sebuah penelitian bahwa metode diet ini berhasil menurunkan 5-26 kg dalam 6 bulan.
Diet rendah karbohidrat
Diet rendah karbohidrat adalah intake karbohidrat antara 30% hingga 40% atau sekitar 200 gr (AKG) setiap harinya selama fase penurunan berat badan berjalan. Namun diet ini tidakharus anda lakukan terus menerus, melainkan secara berangsur dilakukan peningkatan karbohidrat. Diet rendah karbohidrat ini tidak mengatur intake protein dan lemak, dengan tujuan agar meskipun menjalankan diet rendah karbohidrat ini, anda tidak akan merasa kelaparan, selain itu efek mengenyangkan dari protein membantu control nafsu makan dan mendukung penurunan berat badan dalam 6 bulan.
Diet rendah indeks glikemik
Dalam teori pemilihan makanan dengan mempertimbangkan indeks glikemik (IG), dampak diet glikmik dapat mencegah fluktuasi gula darah. Makanan yang berserat memiliki indeks glikemik rendah (<55), semakin rendah IG suatu makanan maka akan semakin lama makanan tersebut dicerna oleh pencernaan anda. IG yang rendah akan membuat anda merasakan rasa kenyang yang panjang, oleh karena itu pilihlah makanan yang memiliki IG rendah, mengganti sarapan dengan roti gandum putih, mengisi brunch dengan salad buah dan sayur, serta mengonsumsi kurma sebagai dessert anda.
selanjutnya di http://www.catatanseorangahligizi.wordpress.com
Sumber : Payne, Anne and Barker, Helen. Advancing Dietetics and Clinical Nutrition; Obesity. 2010. Elsevier, UK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H