Mohon tunggu...
Arundaya Arif Pratista
Arundaya Arif Pratista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menuju Desa Bersih! Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Pemilahan Sampah Ala Jepang

14 Februari 2024   01:46 Diperbarui: 14 Februari 2024   01:58 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Magelang (30/01/2024) - Salah satu  permasalahan di Indonesia yang belum teratasi  adalah masalah sampah. Indonesia terus mencoba berbagai upaya untuk mencegah masalah sampah seperti pemilahan sampah organik dan anorganik. Tetapi kurangnya kesadaran dari masyarakat dan ketegasan pemerintah, membuat hal tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Di Desa Pakis, usaha yang dilkukan untuk mengatasi masalah sampah adalah pendirian Bank Sampah. Disana dilakukan berbagai kegiatan seperti memilah sampah berdasarkan jenisnya yang dilakukan oleh petugas bank sampah.

Namun berdasasrkan hasil survei Tim KKN UNDIP yang sembari ikut membantu kegiatan di bank sampah (14/01/2024), salah satu petugas bank sampah mengatakan masih banyak warga di Desa Pakis yang enggan untuk memilah sampah sendiri dari rumah, sehingga petugas bank sampah harus memilah sendiri bank sampah. Selain itu, menurut penuturan salah satu petugas bank sampah masih terdapat sampah yang berserakan di jalan dan sungai

Survei dan Pelaksanaan kegiatan Bank Sampah (14/01/2024) (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Survei dan Pelaksanaan kegiatan Bank Sampah (14/01/2024) (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Guna mengatasi permasalahan tersebut, Arundaya Arif Pratista, salah satu anggota Tim KKN Undip dari program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang membuat program pengenalan dan edukasi bagaimana Jepang memilah sampah pada acara program multidisiplin "Optimalisasi Bank Sampah Organik Terintegrasi". Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2024 pukul 15.00 WIB yang bertempat di Balai Desa Pakis. Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus bank sampah dan ibu-ibu PKK. Selain kegiatan ini, program ini juga diisi oleh mahasiswa lain dengan pokok bahasan yang relevan dengan keilmuan mereka.

Hal yang melatarbelakangi pemilihan Jepang sebagai contoh selain karena sesuai dengan bidang keilmuan, Jepang saat ini adalah salah satu negara terbersih di dunia. Negara ini menertibkan sistem pembuangan sampah dengan pemilahan sampah sesuai jenisnya, sehingga kebersihan tidak hanya di daerah kota saja, tetapi juga di tempat pembuangan akhir.

Poster Pengelompokan Sampah Di Jepang (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Poster Pengelompokan Sampah Di Jepang (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kegiatan pemberian program ini dilakukan dengan metode presentasi bagaimana kondisi kebersihan di Jepang, jenis-jenis sampah yang dipilah, dan pemberian saran kepada masyarakat agar proses pemilahan di bank sampah dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Luaran dari program ini adalah berupa poster yang ditempelkan pada bank sampah dan beberapa sudut jalan di Desa Pakis. Dengan usaha ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya Desa Pakis tentang memilah sampah.

Respon dari pengurus bank sampah dan masyarakat sangat positif terhadap kegiatan ini. Banyak ibu-ibu yang mendokumentasikan isi dari presentasi menggunakan handphone dan para pengurus bank sampah menerima saran yang diberikan. Diharapkan pengurus bank sampah Desa Pakis dapat memahami materi yang diberikan dan menjadi acuan untuk evaluasi bank sampah agar kedepannya menjadi lebih baik.

Tim 1 KKN UNDIP 2023/2024 Desa Pakis, Kec. Pakis, Kabupaten Magelang (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Tim 1 KKN UNDIP 2023/2024 Desa Pakis, Kec. Pakis, Kabupaten Magelang (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun