Mohon tunggu...
Arum Sekar Nurhijannah
Arum Sekar Nurhijannah Mohon Tunggu... Guru - Education enthusiast | a reader

Mencoba hal baru tidaklah mudah namun bukan hal yang buruk. Tetap konsisten melakukan hal baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia Indonesia sebagai Manusia Pancasila dalam Pendidikan

22 Januari 2023   08:10 Diperbarui: 22 Januari 2023   08:32 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebhinekatunggalikaan yaitu keragaman Indonesia yang menjadi penyatu bangsa. Keragaman di Indonesia meliputi suku, budaya, agama, bahasa, dan lain sebagainya. 

Dikarenakan pada PPL 1 PPG belum melakukan observasi, maka saya melihat tanda dan simbol berkaitan tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan di SMP N 1 Galur baik ketika saya menjadi siswa maupun ketika melakukan PPL S1.

Hasil yang didapatkan setelah mengobservasi adalah ekosistem dan proses pembelajaran di SMP N 1 Galur sudah menghargai dan menghayati terhadap kebhinekatunggalikaan. Latar belakang dari sudut religius peserta didik beragam yaitu agama Islam, Katolik dan Kristen. Keragaman tersebut tidak menjadikan perpecahan bagi antar peserta didik dan peserta didik dengan guru. 

Peserta didik saling menghormati dan toleransi terhadap nilai ajaran masing-masing. Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik melakukan kegiatan tadarus pagi selama 15 menit, sedangkan peserta didik non muslim membaca dan memaknai kitabnya masing-masing. 

Sebagai wujud nasionalisme bangsa Indonesia terhadap kebhinekatunggalikaannya, hampir di setiap kelas dan ruangan terdapat simbol Garuda Pancasila bersama dengan presiden dan wakil presiden yang sedang menjabat. Dengan gambar Garuda Pancasila tersebut dapat mengingatkan warga di sekolah terhadap nilai-nilai Pancasila. Selain itu, pada hari Senin di setiap minggunya apabila tidak ada halangan, sekolah menyelenggarakan upacara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sebagai manusia Indonesia, saya menemukan bentuk maupun kegiatan yang dilakukan dalam rangka menghayati nilai-nilai Pancasila di SMP N 1 Galur. Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokkan berdasarkan pemaknaan sila-sila yang terdapat pada Pancasila. 

Sila pertama yaitu: "Ketuhanan Yang Maha Esa". Di sekolah ini dalam menghayati sila pertama dan keragaman agama yang diyakini peserta didik dan guru, memulai kegiatan di sekolah dengan membaca doa. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, selain berdoa peserta didik tadarus pagi dan bagi non muslim membaca kitabnya masing-masing.

Lalu pada sila kedua, implementasi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" terdapat pada nilai kemanusiaan warga sekolah. Peserta didik bersikap sopan santun terhadap guru, menghargai semua teman sebagai individu, dan mentaati tata tertib di sekolah. 

Selain itu sebagai sikap kepedulian antar sesama saling yaitu dengan menjenguk teman yang sakit dan menolong saat ada warga sekolah yang mengalami kesusahan. Sila ketiga yaitu "Persatuan Indonesia". Bentuk penghayatan pada sila tersebut setiap komponen sekolah bersatu dan bekerja sama untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Selain itu, baik guru, tenaga pendidikan, dan peserta didik tidak membeda-bedakan teman dari latar belakang, dan tidak bersikap rasisme. 

Pada sila keempat "Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan", berkaitan dengan kegiatan musyawarah. Penerapan yang dapat dilakukan di sekolah yaitu berpartisipasi dalam musyawarah kelas atau kelompok, mendengarkan pendapat guru, teman kelas, atau kelompok belajar, menerima masukan dari teman-teman kelompok, dan bekerja sama mempertanggungjawabkan hasil musyawarah bersama. Peserta didik dapat menerapkan sila keempat dengan kegiatan pemilihan ketua kelas maupun ketua OSIS,.

Sila yang terakhir yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Kegiatan yang dilakukan untuk mengamalkan nilai Pancasila seperti tidak membeda-bedakan teman dan bersikap adil dengan semua teman di sekolah. Berkaitan dengan pembelajaran, guru dan sekolah tidak membeda-bedakan peserta didik. Peserta didik memperoleh hak yang sama dalam mengakses fasilitas sekolah seperti laboratorium, ruang komputer, perpustakaan dan ruang kesenian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun