Prinsip dasar teori interaksionisme simbolik yaitu, manusia berbeda sama binatang yang tidak punya kemampuan berpikir, manusia punya kemampuan berpikir yang didasarkan oleh interaksi sosial, manusia belajar simbol dan makna buat berpikirnya, manusia punya pengartian yang beda-beda dan pengartian ini bisa mengubah arti dan simbolnya, simbol ini yang akan dipakai untuk tindakan dan interaksinya, manusia bisa memvariasiakan kemampuan berhubungannya agar menimbulkan peluang tindakan dan pilihan atas tindakan, nantinya perubahan kemampuan tindakan dan hubungan ini membentuk masyarakat.
Teori interaksionisme simbolik adalah dasarnya yaitu filsafat pragmatisme dan behaviorisme psikologis, yaitu: (1) Pragmatisme berasumsi: Tindakan yang nyata dalam dunia nyata. Dunia nyata ini bermanfaat sekali untuk manusia karena ada ingatan dan pengetahuan.Â
Objek sosial, fisik sosial/fisik itu mendasari manusia. Pemahaman individu itu dasarnya pada tindakannya yang nyata. (2) Behaviorisme psikologis berasumsi: Tindakan manusia itu berbeda sama tindakan hewan. Kalau tindakan manusia adanya proses mental dan manusia itu adalah aktor yang kreatif.
George Herbert Mead (1863-1931)Â adalah ahli dari teori interaksionisme simbolik yang dikenal juga sebagai Mazhab Chicago. Ia mengemukakan "simbol itu suatu konsep yang membuat perbedaan manusia dan binatang". Di buku Mind, Self and Society, Ia berpendapat bahwa manusialah yang muncul duluan baru diikuti sama pikiran.
Prioritas sosial: yang lebih dulu muncul itu adalah kelompok sosial dan menghasilkan perkembangan mental dan kesadaran diri.
Tindakan sosial: tindakan manusia berbeda sama tindakan hewan.
Sikap isyarat: didasari oleh sikap dan isyarat.
Simbol-simbol signifikan: manusia membuat gerakan isyarat yang bisa menjadi respon dan informasi untuk manusianya.
Pikiran (mind): proses interaksi sama diri sendiri lewat pikiran dan menjadi fenomena sosial.
Diri (self): menjadikan subjek/objek dengan aktifitas dan hubungan sosialnya yang berhubungan dengan pikiran sosialnya.
Masyarakat (society):Â proses sosial yang dapat membuka pikiran dan diri.