Dalam menangani masalah over-tourism, peran serta masyarakat setempat sangatlah penting. Masyarakat setempat harus menjadi bagian dari solusi dan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan terkait pariwisata di suatu destinasi wisata. Selain itu, pemerintah dan pengelola pariwisata harus memperhatikan dampak sosial dan ekonomi pariwisata pada masyarakat setempat serta mempromosikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sosial.
Selain tindakan-tindakan yang telah disebutkan di atas, pemerintah dan pengelola pariwisata juga dapat melakukan beberapa hal lainnya untuk mengatasi over-tourism, antara lain:
1. Membatasi akses ke destinasi wisata yang paling populer: Pemerintah dapat mengatur akses ke destinasi wisata yang paling populer dengan membatasi jumlah wisatawan yang diizinkan untuk masuk dalam satu hari atau jam. Hal ini dapat membantu mengurangi kerumunan dan memperpanjang waktu yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk mengeksplorasi destinasi wisata yang berbeda.
2. Mengatur pembangunan properti dan akomodasi: Pembangunan properti dan akomodasi juga dapat memicu over-tourism. Oleh karena itu, pemerintah dan pengelola pariwisata perlu mengatur pembangunan properti dan akomodasi agar sesuai dengan kebutuhan wisatawan dan tidak berdampak buruk pada lingkungan serta masyarakat setempat.
3. Meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan: Salah satu cara untuk mengurangi over-tourism adalah dengan meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan sehingga mereka dapat menikmati destinasi wisata selama lebih lama. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang lebih baik mengenai destinasi wisata, menawarkan aktivitas yang beragam dan menarik minat wisatawan, serta meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas yang ada di destinasi wisata.
4. Mengurangi penggunaan transportasi bermotor: Transportasi bermotor juga dapat menyebabkan over-tourism, terutama jika destinasi wisata yang dikunjungi hanya dapat diakses dengan kendaraan bermotor. Oleh karena itu, pemerintah dan pengelola pariwisata dapat mendorong penggunaan transportasi umum atau kendaraan beroda dua seperti sepeda atau motor listrik untuk mengurangi dampak buruk transportasi bermotor pada lingkungan.
5. Mengurangi dampak pariwisata pada lingkungan: Pemerintah dan pengelola pariwisata perlu mengurangi dampak pariwisata pada lingkungan dengan memperbaiki sistem pengelolaan sampah, mendukung penggunaan energi terbarukan, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan memperkuat pengawasan terhadap penggunaan sumber daya alam.
Dalam mengatasi Over-Tourism, pemerintah dan pengelola pariwisata juga dapat mempertimbangkan untuk mempromosikan pariwisata selain hanya di destinasi wisata yang sudah terkenal dan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Destinasi wisata alternatif dapat diangkat dan dipromosikan sehingga wisatawan dapat memiliki banyak pilihan destinasi untuk dikunjungi. Hal ini dapat membantu mengurangi beban pada destinasi wisata yang sudah terkenal dan memperluas basis pariwisata di suatu negara atau daerah.
Selain itu, pemerintah dan pengelola pariwisata juga dapat mengambil tindakan untuk membatasi akses wisatawan ke beberapa area di destinasi wisata yang rawan kerusakan lingkungan atau memiliki nilai sosial budaya yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan budaya di suatu destinasi wisata. Pemerintah dan pengelola pariwisata juga dapat mengambil tindakan untuk memperkuat pengawasan terhadap wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata, termasuk memastikan bahwa wisatawan mematuhi peraturan dan etika wisata yang berlaku di destinasi tersebut.
Dalam jangka panjang, pemerintah dan pengelola pariwisata juga dapat mempertimbangkan diversifikasi ekonomi agar masyarakat setempat tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan utama. Diversifikasi ekonomi dapat membantu masyarakat setempat mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata dan meningkatkan keberlanjutan ekonomi di suatu daerah.
Secara keseluruhan, mengatasi over-tourism adalah tugas yang kompleks dan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pengelola pariwisata, dan masyarakat setempat. Dalam mengatasi over-tourism, tindakan yang diambil harus mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkaitan dengan pariwisata serta mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sosial.