Mohon tunggu...
Arum Pusporini
Arum Pusporini Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter

Hello, you can call me Arum. I am starting to look for roles in copy writing, content writing, content creator and about social media handling. Currently working in this area. I am still learning and keeping people experience as on social media, content creator, copywriter, and content writer. Have a nice day everyone!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wabah Antraks: Tradisi Bawa Petaka Terulang Kembali

7 Juli 2023   14:55 Diperbarui: 7 Juli 2023   15:03 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Muhammad Faishal / PT Rumbaka

TANGSEL -- Heboh soal wabah antraks di Gunungkidul mengakibatkan puluhan korban positif antraks dan 3 orang lainnya meninggal. Diketahui karena warga sempat menggali hewan ternak yang sudah mati dan mengonsumsi dagingnya.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia mengimbau untuk selalu waspada adanya risiko penularan, terutama di daerah endemis antraks.

Bakteri antraks menular melalui kontak maupun konsumsi hewan atau daging sapi yang sakit. Bakteri antraks mampu bertahan lama di permukaan seperti tanah. Bahkan bangkai ternak yang terkena antraks tidak dianjurkan dibedah karena hewan yang telah busuk atau dikubur setelah bertahun-tahun masih mampu memberikan hasil positif.

Penularan antraks hanya terjadi dari hewan ke manusia, tidak ada penularan antraks dari manusia ke manusia lain. Risiko terpapar antraks bisa terjadi karena banyak hal. Salah satunya menghirup spora dari bakteri penyebabnya, Bacillus anthracis di dalam tanah. Spora yang melayang terhirup manusia atau hewan dan menjadi aktif dalam tubuh.

Tren antraks sejak lima tahun terakhir di Yogyakarta memang selalu ada, meski baru saat ini terjadi kematian, mayoritas tipe antraks berisiko menularkan. Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengatakan sampai saat ini Pemkab Gunungkidul belum ada rencana menetapkan status KLB antraks, sembari memantau perkembangannya.

Untuk mengatasi terjadinya hal yang serupa. orangtua di rumah bisa menjaga stamina tubuh serta nutrisi yang masuk dalam tubuh terutama untuk keluarga. Konsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang dan bersih, lalu bisa tambahkan multivitamin Gizidat untuk menjaga daya tahan tubuh.

Tak hanya anak-anak, madu gizidat yang punya kebaikan-kebaikan dari bahan alami juga bisa dikonsumsi oleh orang dewasa. Karena kandungan madu hutan alaminya bisa membantu menjaga sistem imun tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun