Mohon tunggu...
Arum Pusporini
Arum Pusporini Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter

Hello, you can call me Arum. I am starting to look for roles in copy writing, content writing, content creator and about social media handling. Currently working in this area. I am still learning and keeping people experience as on social media, content creator, copywriter, and content writer. Have a nice day everyone!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sedikit Tapi Penting! Ini Dampak Kekurangan Zat Gizi Mikro

30 Juni 2023   15:09 Diperbarui: 30 Juni 2023   15:10 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc: Rabiatul Adawiyah / PT Rumbaka 

TANGSEL -- Mikronutrien atau zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh memang sedikit, tapi punya peran yang sangat penting dalam berbagai hal. Seperti pembentukan hormon, aktivitas enzim, bahkan sistem reproduksi. Kelompok yang paling mudah mengalami kekurangan zat gizi mikro adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia di bawah 5 tahun.

Kekurangan gizi pada tubuh anak biasanya terjadi karena orangtua terlalu fokus pada kebutuhan energi dan protein yang telah terpenuhi sekitar 70-80%, sedangkan zat gizi mikro (zat besi, yodium, vitamin A) hanya 10-50% dari konsumsi sehari-hari. Hal ini yang membuat gizi anak tidak seimbang, khususnya untuk anak yang masih dalam tahap pertumbuhan dan bisa menyebabkan fungsi organ tubuhnya tidak optimal.

Masalah gizi sangat erat kaitannya dengan pola gizi seimbang, karena jenis komponen gizi tidak selalu memprioritaskan salah satu jenis bahan pangan. Rendahnya asupan zat gizi mikro menyebabkan tingginya kasus kurang zat gizi mikro. Bahkan masalah utama gizi di Indonesia menyangkut defisiensi besi, yodium, asam folat, vitamin A dan B.

Nutrisi yang baik menjadi modal utama dalam proses tumbuh kembang anak, saat nutrisinya diserap dengan baik oleh tubuh, maka kesehatan dan kecerdasannya berjalan optimal. Sebaliknya, saat anak tidak mendapat kebutuhan nutrisi yang cukup, berbagai kondisi akan memengaruhinya, salah satunya hidden hunger atau kelaparan tersembunyi yang terjadi pada anak.

Kondisi ini terjadi saat 1000 hari kelahiran anak atau masa golden age, tak hanya menghambat tumbuh kembang, hidden hunger bisa menyebabkan anemia, daya tahan tubuh melemah, hingga terjadi stunting. Hal ini diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral.

Berbagai macam bahan makanan seperti daging, buah, sayur dan kacang-kacangan bisa melengkapi kebutuhan zat gizi mikro yang kurang. Namun, semua hal itu terkandung dalam salah satu jenis susu yaitu susu urra yang bisa memenuhi kebutuhan seperti vitamin A, zat besi, yodium, kalsium dan berbagai serat pangan.

"Susu urra yang telah halal MUI dan terdaftar dalam BPOM memiliki berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan anak, seperti kalsium, protein, vitamin A, zat besi, yodium, dan serat pangan. Susu kambing shaneen yang baik dikonsumsi anak-anak hingga orang dewasa." Ucap Nurul, selaku Public Relation Urra. Kamis (28/6).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun