TANGSEL. -- Momentum Hari Gizi Nasional ke-63 tahun 2023 dimanfaatkan sebagai edukasi dan sosialisasi terkait protein hewani untuk si kecil, masyarakat kembali diingatkan pentingnya mencegah stunting pada anak.
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan, Ni Made Diah mengatakan "Asupan gizi yang tidak seimbang dan infeksi berulang jadi penyebab utama stunting. Protein hewani bisa membantu mencegah hal tersebut," ungkapnya, Jumat (20/1) pada konferensi pers HGN ke-63 di Jakarta.
Pemenuhan asupan protein penting diperhatikan sejak 1000 hari pertama kelahiran (HPK) atau golden period. lantaran salah satu penyebab stunting meningkat signifikan terjadi pada usia 0-24 bulan dampak kekurangan protein hewani. Sebenarnya protein hewani sudah menjadi kata kunci penting sejak dulu untuk membantu pencegahan stunting.
Terkait hal itu, dr. Muhammad Rizki DM, M.Ked.Klin, Sp.A dari rumah sakit umum daerah Kabupaten Cianjur menegaskan "Prevalensi stunting terjadi hampir 66,6% pada anak 2 tahun, dan presentasi kecilnya terjadi pada masa kelahiran (masa prenatal)," tutupnya dalam Live Instagram Gizidat (12/1).
Salah satu contoh pemanfaatan protein hewani dalam mpasi selain daging ayam, bisa menggunakan hati ayam yang dicampur dengan karbohidrat atau nutrisi lain. Kandungan protein hewaninya jauh lebih baik dari daging ayam. Namun, orang tua juga perlu membuat kreasi atas bahan-bahan campurannya.
"Protein hewani punya zat gizi makro dan mikro yang sulit ditemui pada pangan nabati dan kandungan zat makronya lebih mudah diserap oleh tubuh. Mutu protein juga bernilai tinggi dengan asam amino esensial yang cukup tinggi," ujar dr. Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (24/1).
Pasalnya, protein hewani tidak perlu makanan mahal. Ada tiga sumber protein hewani yang murah dan mudah ditemukan yaitu telur, ikan, dan susu. Jika si kecil kekurangan protein, tubuhnya akan mengalami gangguan regenerasi sel dan sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Sehingga itulah yang membuat anak sulit tumbuh dan berkembang sehingga menyebabkan stunting dan gangguan kognitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H