Mohon tunggu...
Restu Arum
Restu Arum Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Panggil saya Arum, menulis dah jadi kesenangan sejak kecil...semoga bisa jadi penulis beneran...tinggal di samarinda saat ini bercita-cita bisa keliling dunia...meet me at www.aroemnya.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Empty Space

27 Desember 2011   03:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:43 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kosong...kutatap gelas dihadapanku...tak bernyawa tapi bening..
Ruang hampa didalamnya,namun Ia aka berdenting jika dihentak perlahan...
Kutuang air kedalamnya,awal nya turun perlahan,lalu semakin cepat Dan memenuhi hampir seluruh ruangnya...
Gerak lamban tanganku menimbulkan riak kecil didalamnya...
Gelas itu...siap untuk menerima apapun yang kita tuangkan kedalamnya,Dan siap memberi kembali apa yang sudah dimilikinya untuk memuaskan dahaga manusia...
Lalu Ia akan pecah,apabila kita menjatuhkannya...tapi hanya bisa berteriak lewat dentingannya...
Ia akan indah sesuai bentuk yang dibuat penciptanya,ia akan bersih saat yang memakainya mencucinya ketika ia sudah kotor...
ku lihat lagi....beningnya kaca gelas...membuat wajahku tampak lebih lebar dari biasanya...aku hanya tahu bahwa ia tak bernyawa, tapi manfaat dan bagaimana ia memberikan banyak makna tentang ruang kosong yang selalu penuh dan kembali kosong lalu terisi dan hilang lagi....sepertinya begitu pula hati banyak manusia....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun