Kehidupan manusia akan mengalami perubahan akibat dari adanya perkembangan zaman. Akibat dari perkembangan zaman salah satunya kemunculan teknologi, kegunaannya dapat kita rasakan dengan mudahnya mendapatkan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Namun mudahnya informasi yang kita dapatkan tidak semuanya memberikan dampak baik, sehingga perlu waspada terhadap informasi yang memberikan dampak negatif. Contoh adanya dampak negatif berupa banyaknya generasi muda yang menirukan kebudayaan orang luar dimana tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Maka terdapat literasi budaya yang penting tidak hanya bagi peserta didik saja namun juga semua masyarakat Indonesia memahami akan pentingnya literasi budaya dilakukan. Literasi budaya merupakan kegiatan seseorang dalam memahami kebudayaannya sebagai wujud dari mencintai dan bangga terhadap bangsanya. Bagi peserta didik dengan adanya literasi budaya dapat mencegah mereka dari tercerabutnya kebudayaan terutama budaya yang ada di daerahnya.
Literasi budaya yang dapat dilakukan saat pembelajaran salah satunya melalui penyampaian materi cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan sebuah cerita yang berasal dari masyarakat terdahulu hingga tersebar dari orang ke orang hingga masih ada dizaman sekarang. Cerita rakyat sendiri memberikan gambaran keadaan kebudayaan yang ada didaerah, seperti tokoh, latar setting dan isi ceritanya. Cerita rakyat dapat berupa asal mula terjadinya suatu tempat, peristiwa kehidupan seseorang dan kisah kehidupan hewan – hewan. Terdapat beberapa contoh cerita rakyat dari Jawa Tengah yakni Timun Mas, Asal Usul Rawa Pening, Jaka Tarub, Ande – Ande Lumut, Kawah Sikidang, Asal Usul Salatiga dan masih banyak lagi.
Pada pembelajaran yang dilakukan dengan materi cerita rakyat memberikan penjelasan terkait pengertian cerita rakyat dan jenis – jenis cerita rakyat apa saja. Cerita rakyat yang digunakan berjudul “Asal Usul Rawa Pening” dan “Timun Mas” dengan mengetahui nilai – nilai kearifan lokalnya dalam menumbuhkembangkan literasia budaya pada peserta didik di Sekolah Dasar. Setelah memahami isi dari cerita kita dapat mengambil nilai – nilai yang terkandung dalam isi cerita dan dapat dicontoh oleh peserta didik. Nilai – nilai kearifan lokal dari cerita rakyat sebagai berikut :
- Nilai Religi
Jika menginginkan sesuatu kita harus berusaha dan berdoa kepada Tuhan supaya dapat mewujudkan keinginan kita.
- Nilai Gotong Royong
Kegiatan yang berat jika dilakukan secara bersama – sama akan menjadi cepat dan ringan.
- Nilai Moral
Pada kehidupan perlunya menjaga sikap supaya tidak menyakiti orang lain dan saat berbuat baik pasti akan mendapatkan balasan yang baik juga.
- Nilai Toleransi
Perlunya menghargai akan perbedaan keadaan dari orang lain yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya supaya hidup rukun dan damai.
Nilai – nilai kearifan lokal yang didapat tersebut dari cerita rakyat “Asal Usul Rawa Pening” dan “Timun Mas” selanjutnya dipahami dan dibahas bersama peserta didik dan dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari peserta didik. Tujuan dari menumbuhkembangkan literasi budaya terhadap peserta didik supaya kebudayaan bangsa Indonesia terutama di daerahnya masing – masing tidak luntur dan tetap lestari sebagai wujud cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
Desyandri, D. (2018). Nilai-nilai kearifan lokal untuk menumbuhkembangkan literasi budaya di sekolah dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 27(1), 1-9.
Hadiansyah, F., Djumala, R., Gani, S., Hikmat, A., Nento, M. N., Hanifah, N., Miftahussururi, & Akbari, Q. S. (2017). Literasi Budaya dan Kewargaan.
