Seiring dengan berbagai dinamika politik, sosial, dan ekonomi pada abad ke-20, Indonesia menyaksikan kebangkitan suatu gerakan yang akan membentuk batu fondasi bagi identitas kebangsaannya yaitu faham nasionalisme. Faham ini bukan hanya menjadi semangat perekat bagi bangsa yang terdiri dari pulau dan etnis, tetapi juga menjadi tonggak utama dalam perjalanan menuju kemerdekaan. Faham nasionalisme memainkan peran penting untuk membentuk identitas kebangsaan Indonesia. Dari masa penjajahan hingga kemerdekaan, semangat persatuan dan kebangsaan telah mengatasi berbagai perbedaan etnis, agama, dan budaya. Dari perjuangan ini identitas Indonesia menjadi tonggak penting dalam sejarah untuk kehidupan bangsa Indonesia hingga saat ini.
Dengan adanya pembelajaran sejarah dan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat mengenalkan identitas kebangsaan kepada para kalangan generasi muda. Yang nantinya para generasi muda dapat berkontribusi dalam pembentukan kesadaran identitas. Dengan menegenalkan sejarah dan kebudayaan lokal dapat membantu para generasi muda agar bisa menghargai warisan budaya di negara mereka dan dapat memupuk rasa kebangsaan terhadap indentitas etnis dan kebangsaan.
Memberikan pengajaran Bahasa Nasional dapat memperkuat penggunaan bahasa nasional. Dalam sebuah negara bahasa merupakan salah satu elemen kunci dalam membentuk indentitas negara. Penggunaan bahasa nasional secara konsisten dapat membantu mempersatukan masyrakat yang terdiri dari beberapa suku. Dengan adanya pembelajaran ini para generasi muda yang memiliki perbedaan bahasa dapat Bersatu dengan menggunakan bahasa nasional.
Pengajaran tentang nilai-nilai kebangsaan menjadi dasar yang sangat penting yang harus diajarkan sejak dini. Agar di usia muda sudah mengerti apa itu kebersamaan dan supaya tidak saling membeda-bedakan. Pembelajaran ini sangat penting karena mengajarkan para generasi muda untuk mengetahui gotong royong dan persatuan serta banyaknya keragaman. Agar para generasi muda juga mengerti rasa cinta tanah air, dimana pada zaman sekarang ini sudah banyak berkurang dari para generasi muda yang memiliki sikap cinta tanah air. Banyak dari kalangan muda sekarang tidak mengetahui seni dan budaya tradisional karena mereka terlalu asyik dengan budaya bangsa barat. Mereka bahkan sudah tidak mengetahui sejarah kemerdekaan serta pahlawannya. Di TV sekarang sudah jarang pemutaran film-film kemerdekaan dan film pahlawan.
Disini pendidikan memainkan peran penting untuk membentuk kesadaran indentitas kebangsaan di kalangan generasi muda. Pendidikan harusnya memberikan wadah untuk diskusi dan refleksi tentang isu-isu kebangsaan. Agar mereka dapat mengutarakan pandangan-pandangan mereka dan mereka jadi bisa berbagi pandangan antara yang satu dengan yang lain.
Pendidikan disini sangat berperan penting karena dalam pendidikan dapat membantu untuk membangun rasa solidaritas dan kebersamaan diantara warga negara. Mata pelajaran yang mengajarkan tentang kebangsaan, lambang negara, dan bahasa nasional dapat memperkuat rasa keterikatan individu terhadap negaranya. Pendidikan juga memungkinkan diskusi dan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu sosial, politik, budaya dalam konteks kebangsaan. Hal ini bisa membangun pemikiran yang kritis bagi kalangan generasi muda. Pendidikan merupakan fondasi awal dari persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat dan dapat membentuk atau mempertahankan kesadaran indentitas kebangsaan.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi para generasi muda dalam pembentukan kesadaran indentitas ada dari sisi positif dan negatifnya, sebagai generasi muda yang baik kita harus dapat memilah antara yang baik dan yang buruk apalagi sekarang ini pengaruh dari budaya barat sangat banyak.
Contoh dampak positifnya:
1. Sekarang ini akses informasi sangat mudah di dapat. Jadi generasi muda sekarang ini dapat dengan mudah mengakses berbagai perspektif dan pemikiran tentang identitas kebangsaan.
2. Globalisasi juga berdampak baik bagi generasi muda agar dapat terlibat dalam isu-isu internasional dan memiliki perspektif yang lebih luas.
3. Media sosial, sekarang ini media sosial sangat digemari para generasi muda. Tidak hanya generasi muda, para orang tua sekarang ini juga aktif dalam bermain media sosial. Hal ini dapat mempermudah para generasi muda untuk berbagi pandangan mereka tentang identitas kebangsaan dan isu-isu yang terjadi di masyarakat. Mereka juga dapat berinteraksi dengan orang dari berbagai kalangan.
Pengalaman pribadi mereka sendiri juga dapat membentuk jiwa kebangsaan mereka.
4. Banyaknya isu sosial dan politik dapat mempengaruhi fikiran para generasi muda agar mereka dapat memecahkan isu-isu atau masalah yang ada di masyarakat dan dapat membentuk pandangan mereka terhadap identitas kebangsaan.
Sedangkan dampak negatifnya adalah:
1. Banyak informasi yang tidak akurat juga dapat mempengaruhi para generasi muda dan mengakibatkan mereka terpapar informasi yang masih abu-abu jadi membuat mereka kebingungan.
2. Maraknya dunia media sosial sekarang membuat para generasi muda telalu membutuhkan validasi sosial. Hal ini dapat mengaburkan pemikiran kritis dan refleksi diri.
3. Adanya kesenjangan ketidakdilan sosial juga dapat mempengaruhi pembentukan kesadaran indentitas kebangsaan karena adanya dikriminasi di berbagai kalangan atau eksklusi terhadap kelompok-kelompok yang dianggap "lain" atau "asing".
4. Kesenjangan antar generasi juga dapat mempengaruhi dalam pembentukan kesadaran identitas kebangsaan karena perbedaan pendapat antara generasi sebelumnya dapat menimbulkan konflik.
Generasi muda memiliki pandangan yang bervariasi terhadap identitas kebangsaan, tergantung pada factor, dan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, dan pengalaman pribadi. Beberapa orang mungkin memiliki pandangan yang kuat terhadap nilai-nilai tradisional atau sejarah suatu negara. Tetapi yang lain mungkin juga memiliki pemikiran yang lebih terbuka terhadap konsep indentitas yang inklusif dan multikultural. Namun pada generasi tua mungkin cenderung mempertahankan nilai-nilai dan tradisi yang dianggap penting bagi identitas nasional, pandangan ini juga dapat berubah sewaktu-waktu, tapi kebanyakan generasi tua lebih memihak ke nilai-nilai dan tradisi mungkin karena faktor pendidikan dan wawasan tentang perubahan zaman sekarang yang kurang membuat mereka lebih memilih nilai-nilai dan tradisi.
Kita sebagai generasi muda harus mempunyai pemikiran yang kritis terhadap isu-isu yang terjadi agar pemikiran kita lebih terasah karena dalam dunia pekerjaan pemikiran seperti itu sangat berguna untuk memecahkan masalah atau isu-isu yang ada pada perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H