Mohon tunggu...
ARUMINGTYAS KUSUMANINGPUTRI
ARUMINGTYAS KUSUMANINGPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Always singing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Demokrasi Sangat Penting dan Apa Hubungannya Dengan Ajaran Islam?

3 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 13 Oktober 2023   04:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dimana keputusan-keputusan politik dibuat oleh rakyat atau warga negara melalui pemilihan umum atau mekanisme partisipasi public lainnya. Prinsip dari demokrasi adalah keadilan, kesetaraan, dan partisipasi aktif dari seluruh warga negara. Demokrasi terdapat 2 macam yaitu demokrasi langsung yang dimana warga negara secara langsung terlibat dalam membuat keputusan sedangkan demokrasi representative merupakan warga memilih sendiri perwakilan untuk mengambil keputusan atas nama bersama.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan sejak reformasi pada tahun 1998. Negara Indonesia mengadopsi sistem demokrasi multi partai dengan pemilihan umum yang diadakan secara teratur. Pemilu di Indonesia meliputi pemilihan presiden, anggota parlemen, dan pemerintahan daerah. Namun dalam pelaksanaannya juga mengalami beberapa tantangan contohnya, korupsi, ketimpangan sosial dan ekonomi, serta isu-isu terkait dengan hak asasi manusia.

Demokrasi di dalam sebuah negara sangatlah penting karena memiliki sejumlah manfaatbagi masyarakat dan negara. Contohnya, Rakyat dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan politik, terdapatnya rasa adil dan kesetaraan antara rakyat dan pemerintah, mencegah adanya penyalahgunaan kekuasaan, dapat melindungi Hak Asasi Manusia, dapat memecahkan konflik secara damai, Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial.

Hubungan Demokrasi dan ajaran islam merupakan konflik yang konkret dan diperdebatkan oleh seluruh dunia. Namun, antara demokrasi dan ajaran islam masih memiliki hubungan yang erat. Ajaran islam sendiri mempromosikan prinsip-prinsip dan keadilan yang sejalan dengan demokrasi. Di dalam islam juga mengakui hak asasi manusia yang meliputi kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan hak-hak lainnya. Prinsip-prinsip pemerintahan adil dan keadilan sosial adalah nilai sentral dalam ajaran islam, hal ini juga sejalan dengan tujuan demokrasi yaitu mencapai keadilan dan kesejahteraan sosial. Dalam islam juga mengajarkan perlindungan untuk hak-hak minoritas, demokrasi sendiri juga bertujuan memastikan bahwa hak-hak minoritas dihormati dan dilindungi.

Meski memiiki kesinambungan antara demokrasi dan ajaran islam, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yang bisa menjadi tantangan dan perbedaan. Contohnya, pertanyaan tentang sejauh mana agama harus mempengaruhi struktur dan kebijakan pemerintahan merupakan isu sensitif, ada juga beberapa isu seperti hukum Syariah, hak LGBT, dan isu moral lainnya yang dapat mejadi sumber perdebatan antara nilai-nilai islam dan prinsip-prinsip demokrasi. Harus diingat juga bahwa interpretasi dan implementasi hubungan antara islam dan demokrasi dapat berbeda di setiap negara atau komunitas.

Pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan melalui berbagai suatu Tindakan, contohnya

1. Mengambil bagian dalam pemilihan umum, baik itu memilih calon atau bahkan mencalonkan diri sendiri merupakan salah satu cara untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.

2. Mendiskusikan isu-isu politikdan sosial dengan teman atau dengan orang lain, termasuk orang yang memiliki pandangan berbeda terhadap suatu isu, dengan car aitu dapat memperluas wawasan kita dan memperkaya pemahaman tentang masyarakat dan politik.

3. Mendukung hak orang lain dalam menyuarakan pendapat, meski pendapat tersebut berbeda dengan pendapat diri sendiri, merupakan aspek penting dalam demokrasi.

4. Bergabung dengan organisasi-organisasi atau komunitas yang bergerak pada bidang sosial, kemanusiaan dan lingkungan merupakan suatu cara untuk memengaruhi perubahan dan memajukan nilai-nilai yang dianggap penting.
5. Mendukung LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak untuk memajukan hak-hak manusia dan nilai-nilai demokratis.

6. Terus memperluas wawasan dan pengetahuan tentang isu-isu politik, sosial, dan ekonomi merupakan langkah penting dalam memahami dan berpartisipasi dalam proses demokrasi

7. Selalu bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang diambil.
Jika dihubungkan dengan ajaran islam maka terdapat beberapa contoh bagaimana demokrasi dalam perspektif islam dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari contohnya:
1. Musyawarah, konsep musyawarah adalah salah satu nilai penting dalam islam. Dan dalam kehidupan sehari-hari, ini dapat tercermin dalam pengambilan suatu keputusan bersama dalam keluarga, masyarakat, dan bisa juga di dalam sebuah organisasi
2. Pemilihan Kepemimpinan, di dalam islam pemilihan kepemimpinan dianggap penting. Dalam pemilihan seorang pemimpin di dalam islam dapat menjadi contoh implementasi prinsip demokrasi.
3. Pelindungan Hak Asasi Manusia, didalam islam juga memberikan penekanan besar pada perlindungan Hak Asasi Manusia, termasuk hak atas kehidupan, kebebasan beragama, dan keadilan sosial.
4. Hak untuk Mengemukakan Pendapat, islam juga mengajarkan pentingnya kebebasan berpendapat dan menyuarakan pendapatnya
Jika dalam suatu negara tidak ada demokrasi, keadaan sebuah negara bisa bervariasi tergantung pada sistem pemerintahan yang ada. Beberapa contoh alternatif sistem termasuk otoritarianisme, monarki, absolut, atau bentuk pemerintahan lain yang tidak melibatkan partisipasi aktif dari rakyat dalam proses pengambilan keputusan. Setiap sistem memiliki karakteristik dan implikasi unik terhadap tata kelola negara, hak asasi manusia, dan distribusi kekuasaan.
Jika dalam suatu negara menganut sistem demokrasi dan pada sistem tersebut tidak berjalan dengan lancar maka akan ada masalah yang terjadi, contohnya
1. Ketidakadilan dan Ketimpangan: Kebijakan yang tidak adil dan ketimpangan sosial ekonomi dapat berkembang jika proses demokratisasi terganggu dan dimanipulasi
2. Korupsi: Jika lembaga pemerintah tidak efektif dan tidak transparansi, ,maka korupsi bisa menjadi masalah yang serius
3. Ketidakpercayaan Publik: Ketidakmampuan dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
4. Gangguan dalam proses pengambilan keputusan: Ketidakstabilan politik dapat menghambat kemampuan pemerintah untuk membuat keputusan dan melaksanakan kebijakan secara efektif
5. Pengaruh Eksternal: Negara dengan sistem demokrasi yang tidak stabil dapat menjadi rentan terhadap pengaruh dari luar, seperti intervensi asing atau upaya manipulasi.
6. Kerusuhan dan Ketegangan Kekerasan: Jika keadaan menjadi sangat tidak stabil, konflik internal atau bahkan kekerasan fisik dapat terjadi.
Itu tadi merupakan beberapa uraian tentang apa itu demokrasi, dan hubungannya dengan Ajaran islam, Jika dalam suatu negara yang menganut sistem demokrasi tetapi tidak berjalan lancar maka akan banyak terjadi kekacauan pada negara tersebut. Jadi sebagai pemimpin negara atau wakil rakyat hendaknya dapat menciptakan lingkungan negara yang kondusif agar proses demokrasi tetap berjalan lancar. Kita juga sebagai warga negara harus selalu mengikuti proses demokrasi dan harus tetap terlibat dalam pengambilan suara ataupun kegiatan demokrasi lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun