Pada keduluan yang purba, hingga kini
aku tulis sebuah kenangan yang kekal
pada ruh dan jasad huruf yang terangkai elok
dan menghilang di akhir sebuah lam.
Telah kau bangun kota sirah di dadaku
lalu kurawat seumpama nyawaku sendiri
telah kau tanam benih filantropi di batinku
lalu kupelihara semisal darah dan nadi dalam tubuhku
kau bisikkan percik kerinduan
aku mendengarnya
kau madahkan kata yang kau rangkai dari sunyi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!