Tuan kesepian
Berdampingan dengan kesendirian
Cintanya bertepuk sebelah tangan
Heran?
Jangan
Karena Tuan hanya dianggap teman
Tuan kesepian
Nona datang penuh kegembiraan
Menghampiri dengan langkah kaki bergidik ngeri
Alih-alih dihadang oleh sosok berpostur tinggi
Oleh Tuan yang berdiri
Tapi Nona tak dapat lari
Tuan menanti Nona
Akankah kulepas begitu saja?
Cinta yang dibawa
Akankah dipendam selamanya?
Basahnya pipi sudah tak terhitung lagi
Lembaran tisu putih yang mampu Tuan beri
Raga yang ingin menemani
Tapi malah diminta untuk pergi
Keheningan dalam keramaian
Memisahkan perasaan yang tak pernah diharapkan
Menghindar dari segala sisi
Tak disangka dapat bertatap kembali
Lukisan manis penuh keceriaan
Membawa pergi dari rasa kesedihan
Tatapan hangat yang mustahil terlupakan
Genggaman erat yang enggan dilepaskan
Kerinduan yang berujung pertemuan
Tanpa perkenalan berujung perasaan
Kepada Tuan yang tak lagi kesepian
Dan tak pernah sendirian