Dalam rangka hari Kartini MNC Pictures mempersembahkan sebuah film fiksi berdasarkan kisah perjuangan pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini yang memperjuangkan hak-hak wanita pribumi dari keterbelungguan adat Jawa. Â Film ini berjudul "Surat Cinta Untuk Kartini" disutradai oleh Azhar Kinoi Lubis dengan pemeran utama Chicco Jerikho.
[caption caption="Special Screening Surat Cinta untuk Kartini Foto: pribadi"][/caption]
Hari ini tanggal 15 April 2016 Kompasiana mendapatkan undangan special screening untuk 15 kompasianer berlokasi di XXI Epicentrum Kuningan Jakarta. Saat register kompasianer diberikan tiket dan saya mendapatkan kursi K7 di studio 2. Â Saat ada pengumuman pintu studio 2 dibuka, kami langsung duduk sesuai kursi tiket. Â Sebelum pemutaran film dimulai, kami disapa oleh dua MC dari MNC Pictures yang ingin membagikan hadiah dari sponsor dan kemudian pemutaran film ini dimulai tepat jam 19.15WIB.
Diawali dengan seorang guru bernama Rangga(Chicco Jeriko) bercerita ke murid-muridnya kisah Ibu Kartini dengan menunjukan gambar petugas pos dengan sepedanya. Roda sepeda berputar mengulang waktu pada tahun 1901 dan cerita flashback dimulai.
Sawardi diperankan juga oleh Chicco Jeriko seorang pribumi yang bekerja sebagai tukang pos setiap hari untuk mengantarkan surat ke warga Jepara. Â Suatu hari Sawardi mengirimkan surat ke pendopo Bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (diperankan oleh Donny Damara), surat dari Rose Abendanon - Belanda untuk anak perempuan tertuanya R.A Kartini. Â Seolah jatuh cinta pada pandangan pertama, Sawardi selalu bersemangat mengantar surat untuk R.A Kartini. Â Sawardi tahu cintanya tak akan bisa terucap karena perbedaan status dimana Sawardi hanyalah seorang pribumi dan R.A Kartini seorang ningrat/bangsawan.Â
Sawardi pernah mendengarkan secara diam-diam tentang cita-cita Kartini yang ingin membangun sekolah untuk pribumi. Â Disinilah semua kisah perkenalan dan perjuangan Kartini dimulai dengan bantuan Sawardi. Â Sawardi memperkenalkan putrinya ke Kartini untuk diajarkan belajar membaca menulis dan Kartini dengan senang hati menerima keinginan menjadi gurunya Ningrum, anaknya Sawardi. Â Ketika mengajar sebagai guru, Kartini dibantu dua adiknya bernama Kardinah dan Roekmini. Â Sawardi pun mulai mempersiapkan sebuah tempat indah untuk tempat belajar mereka. Mungkin kalau sekarang bisa disebut Sawardi ini modus ke Kartini, modus PDKT.
Film Surat Cinta untuk Kartini ini diceritakan dengan apik dan candaan khas sederhana namun mengundang gelak tawa penonton. Walaupun kisahnya sederhana, tetap bisa membuat mata berkaca-kaca terharu seperti pada saat Kartini menunggu murid-muridnya untuk belajar bersama. Â Siapa sangka hanya dengan scene Kartini menunggu muridnya datang untuk belajar bisa membuat penonton terharu? Inilah menariknya film karya Bang Kinoi, penuh kesederhanaan namun sangat dalam makna dan penghayatan perjuangan Kartini.
[caption caption="Special Screening Surat Cinta untuk Kartini Foto: pribadi"]
Surat Cinta untuk Kartini ini memiliki durasi 2 jam dan setelah pemutaran film selesai diinfokan kepada penonton yang beruntung melihat dibawah kursi karena panitia telah mempersiapkan doorprize dibawah kursi. Â Selanjutnya, semua penonton berkumpul di lobby XXI untuk foto dan wawancara dengan sutradara Azhar Kinoi Lubis, artis cilik Christabelle pemeran Ningrum anak Sawardi dan juga Donny Damara. Â Terlihat saya amati Donny Damara masih tetap menjadi idola ibu-ibu yang ingin foto bersama.
Untuk masukan saja, backsound/musik bisa diisi dengan satu atau dua tembang jawa seperti Macapat Jawa supaya terasa lebih kental nuansa adat budaya Jawa di Surat Cinta Untuk Kartini, sehingga penonton pun bisa menambah ilmu tentang budaya Jawa.Â
Seperti awal film, mungkin anak-anak sekarang sudah hafal kisah perjuangan R.A. kartini dan film ini bisa menjadi alternatif melihat sisi lain yang lebih menarik dalam rangka mengenang Ibu Kartini. Â "Surat Cinta untuk Kartini" yang akan diputar serentak di seluruh bioskop Indonesia pada hari Kamis, 21 April 2016. Film ini cocok ditonton bersama-sama dengan anggota keluarga.