Mohon tunggu...
Arum Butler
Arum Butler Mohon Tunggu... Administrasi - Just me.....

The Wallflower and The Wildflower Alumni Danone Blogger Academy Batch 1 Tahun 2017 www.arumsukapto.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Manfaat Apa yang Didapat dari Infotaiment dan Komentar Kebencianmu?

29 Maret 2016   08:22 Diperbarui: 29 Maret 2016   12:40 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya sebenarnya tipe silent reader di kompasiana, harap maklum saya dari dulu lemah dalam menulis/mengarang. Waktu sekolah bila ujian Bahasa Indonesia selalu ada mengarang dan saya menulis tidak pernah satu lembar. susah sekali menulis/mengarang bisa berlembar-lembar seperti teman lainnya. Cuma akhir-akhir ini saya sering datang di acara talkshow atau workshop tentang writing yang akhirnya memotivasi saya ingin mencoba menulis, menulis dan menulis. jadi diharap maklum bila dalam tulisan saya kadang terlalu singkat dan terlalu simple.

Bila saya membaca tulisan di kompasiana, menurut saya tulisan kompasianer keren-keren dengan penggunaan kalimat yang rapi dan susunan kosakata yang indah. Makanya saya kalau mau menulis agak kurang percaya diri. Nah sekarang kok tiba-tiba ingin menulis di kompasiana? Sebenarnya hanya pengen bahas tentang sesuatu yg simple, karena saya tidak berani membahas politik yang terlalu berat dan terlalu banyak sandiwara.

Saya punya tivi tapi hampir tidak pernah menyalakan tivi tsb, saya punya akun fb namun saya sempat tidak log in lebih dari 2 tahun. Kenapa?????? Dan kebetulan akhir-akhir ini saya sengaja mulai cek fb bukan karena apa-apa tapi karena kalau di twitter ada kuis selalu disuruh like fanpage di FB. Alhasil saya mulai lagi cek FB, namun tetap seperti biasa jadi silent reader dan komen untuk hobi saya saja.  Silent reader tentunya hanya cek Timeline klik linknya dan baca beberapa komen berita tersebut. Inilah yang akhirnya membuat saya ingin share dikit dan komen sedikit di kompasiana ini.

Banyak teman saya yg muncul di timeline saya dimana mereka share tentang berita politik atau infotaiment, ketika saya baca komennya malah banyak yg menghujat, berantem sendiri sesama pembaca dll. Dan minggu lalu saya sempet liat salah satu temen saya menulis sebuah warning ingin unfriend beberapa yg sering muncul di timeline menulis status atau berita yang provokatif menimbulkan kebencian dan SARA. Saya disini pun juga terlintas dlm benak, iya juga kesel jg kalau liat org nulis status atau share berita yg provokatif.

Beberapa kali baca berita dan komen sebuah berita isinya hanya mencela, menghujat dan mencibir artis dll. Apa yang anda dapatkan dari itu? Manfaatnya apa? apakah anda puas bila sudah mencibir, menghujat dan mencela seseorang? Banggakah anda dengan bersikap seperti itu?

Flashback sebentar kenapa saya tidak menyalakan tivi? Saya selalu suka acara yg meghibur dan tidak terlalu terlalu dgn politik yg penuh sandiwara itu. Untuk saat ini saya tidak tahu sama sekali jadwal tivi, dan pernah sekali coba ketika jam 5 an nyalain tivi dan saya nemu ada salah satu tivi yang sudah ada acara infotaiment. Saya kaget sekali, gila ini subuh2 acaranya sudah gosip aja. Pernah saya juga iseng ketika libur sekali cek tivi seharian, pagi sampai sore semua yang diberitakan itu-itu saja dan saya sampai hafal setiap kalimat artis yang diwawancara. Lucu aja seharian acara yg disajikan cuma itu. Nah bagaimana saya bisa tidak tertarik dengan infotaiment? Orang yang kenal saya pasti heran, saya seorang yang bawel, suka ngoceh ini itu tapi tidak suka infotaiment. Titik baliknya, Saya masih ingat sekali awal 2000 wkt msh kuliah di Malang menonton infotaiment disaat ditampilkan dan diwawancara penyanyi Rossa yang infonya bagi saya itu NOTHING. Disitu dijelaskan bahwa Rossa ini bisa memakai lipstik tanpa perlu kaca dan akhirnya dipraktekan. OMG!!! Maaf, saya langsung nge-Judge infotaimen ini GAK PENTING banget dan apakah segitunya artis pgn terkenal atau apakah segitunya masyarakat Indonesia mencintai artisnya? Sejak saat itulah saya tidak lagi tertarik dengan infotaiment.

Sekarang berita-berita ini bisa di share di sosial media yg pembacanya bs berkomentar seenaknya dan lebih banyak mencelanya daripada memujinya. Saya hanya merasa pembaca itu memberi komentar seolah-olah tau permasalahan dan merasa jadi hakim dalam kehidupan orang lain (artis). Sangat disayangkan memang kita komen yg tidak objektif malah menimbulkan kebencian dan kesan provokatif.

Secara pribadi saya mengharapkan pembaca dan komentator ataupun penulis memberikan sesuatu yang sifatnya positif tidak provokatif memancing kebencian. Capek baca kalau intinya cuma kemarahan pembaca/penulis ke artis atau orang lainnya yang bahkan artis/org itu tidak menyakita pembaca/penulis.

Inilah sepenggal pengamatan saya tentang infotaiment, pembaca/penulis dan komentator di sosial media.

Disini saya masukan kategori Gaya Hidup karena melihat banyak orang yg memiliki gaya hidup memantengi infotaiment dan social media.

 

Suwun.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun