Saat  ini memang saya bekerja sebagai karyawati swasta, namun dalam benak  selalu memikiran rencana untuk memiliki usaha sendiri dan yang saya  impikan memiliki usaha dibidang kuliner.  Setiap menceritakan  keinginanku ini ke temanku, temanku selalu mendukung bahkan mengajak  kongsi untuk bisnis bersama. Sayangnya, saya masih belum berani  melakukannya dan belum siap dengan resiko bila bisnis tidak berjalan  dengan lancar. Â
Banyak faktor yang menjadi pertimbanganku yaitu modal  yang tidaklah sedikit, resiko gagal/mengalami kerugian dalam berbisnis  dan masih belum siap meninggalkan pekerjaan saya sekarang ini.  Memang  dalam memulai sebuah usaha diperlukan modal yang harus diperhitungkan  dengan jelas dan untuk karyawati seperti saya jelas sekali untuk  memiliki modal sangat sulit.  Sebenarnya untuk memiliki modal kita bisa  mengajukan pinjaman ke bank.
Mengajukan pinjaman ke bank untuk  memulai atau memajukan bisnis memang sudah hal yang wajar dilakukan,  namun tidak semua orang berani melakukannya.  Sayangnya, masyarakat  Indonesia masih memiliki pemikiran yang sama dengan saya yaitu belum  berani meninggalkan tempat kerjanya untuk melakukan sebuah usaha sendiri  dan masih bergantung pada gaji bulanan yang diterima dari tempat kerja.  Â
Keluar Zona Nyaman untuk Berbisnis
Untuk  berani memulai bisnis sendiri, ada seseorang yang telah berani  melakukannya yaitu Rachman Abdul Rachmi dengan menjadi pembisnis kuliner  yang terkenal dengan nama "Kepiting Nyinyir".  Mas Rachman menceritakan  awal mulanya terbentuknya bisnis kuliner seafood-nya pada saat diadakan  nangkring Kompasiana di Hotel Artotel Jakarta pada hari Sabtu, 19  Agustus 2017 bersama Pak Samsu Adi Nugroho selaku sekretaris Lembaga  Penjamin Simpanan. Â
Brand sebuah bisnis memang  perlu dan saat ini memang di dunia sosmed banyak netizen yang berani  nyinyir untuk mengomentari sebuah foot/berita di sosmed, terbentuklah  nama Kepiting Nyinyir yang diharapkan orang banyak yang nyinyir atau  lebih berani memberikan komentar positif untuk Kepiting Nyinyir.
Mereka  berdua mulai mencari tempat untuk berjualan dan menemukan  tempat/ruangan kecil untuk memasak serta menjualnya sekaligus secara  online melalui Go-food.  Saat mempromosikannya, Mas Gilang aktif di Instagram dengan nama @kepiting_nyinyir.  Tidak  disangka antusias pembeli sangat luar biasa dengan pembelian melalui  online dan kepiting nyinyir membungkus paket Kepitingnya di dalam sebuah  box makanan ini setiap harinya selalu habis sehingga dalam kurun waktu  belum setahun telah mencapai omset hingga 200 juta.
KELOLA UANG DENGAN BIJAK
Mas  Rachman yang awalnya bermodalkan 3 juta berkembang menjadi 200 juta dan  tentunya sangat berresiko bila menyimpan uang di rumah, oleh karena itu  Bapak Samsu menjelaskan bahwa akan lebih baik menyimpan uang di bank.  Bapak Samsu menceritakan ada pengalaman terjadinya  bencana kebakaran  yang melanda di sebuah pasar di Jakarta dan sangat ironis ternyata  ditemukan uang terbakar, hal ini dikarenakan masih  ada penjual yang  masih menyimpan uang di kaleng.
Sebagai individu atau pun  pembisnis, sangat disarankan untuk menyimpan uang dibank karena banyak  manfaat yang kita peroleh dengan menabung di bank yaituÂ