Mohon tunggu...
Arum Ardianty
Arum Ardianty Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa antropologi yang menaruh perhatian pada dinamika perkotaan dan isu-isu lingkungan. Mengamati hubungan antara manusia, ruang, dan alam sebagai pijakan untuk menulis dan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Flamboyan dan Pudarnya Kenangan di Kota Malang

15 Desember 2024   08:40 Diperbarui: 15 Desember 2024   09:14 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Di tengah memudarnya flamboyan, tabebuya menjadi primadona baru. Pohon ini berasal dari Amerika Selatan, dengan bunga berwarna-warni yang menyerupai sakura. Tabebuya atau tacy bebuya merupakan pohon kategori Bignoniaceae (tumbuhan berbunga berupa semak) berasal dari kawasan Amerika Selatan dengan bunga berwarna-warni seperti merah muda, putih, dan kuning yang mekar ketika musim kemarau, tabebuya memang memberikan nuansa estetis layaknya sakura. Selain berfungsi sebagai penghias kota, ini juga lebih ringan, mudah tumbuh di berbagai kondisi dan tidak memiliki akar yang terlalu besar, sehingga dianggap lebih aman. Tidak heran jika beberapa ruas jalan di Malang, seperti Jalan Dieng, kini mulai dipenuhi tabebuya seakan menggantikan flamboyan.

Namun, apakah tabebuya mampu menggantikan flamboyan? Menurut ibu Sitta, warga Malang yang telah tinggal di kota ini selama lebih dari 30 tahun, flamboyan memiliki nilai simbolis yang tak tergantikan. "Tabebuya itu cantik, tapi flamboyan punya cerita. Ada kenangan, ada sejarah," katanya bernostalgia. Tentu saja orang masa kini mungkin akan mengingat hal yang serupa dengan tabebuya sebagaimana memori Ibu Sitta tetang Flamboyan dan Kota Malang.

Kisah flamboyan di Malang adalah pengingat bahwa keindahan dan keberlanjutan harus berjalan beriringan. Pohon ini tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga berkontribusi besar bagi lingkungan: menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, dan menjadi rumah bagi burung serta serangga kecil. Mengembalikan flamboyan ke jalan-jalan Malang bukan sekadar nostalgia, tetapi juga langkah penting untuk menjaga keanekaragaman hayati dan identitas kota.

Langkah pelestarian flamboyan memerlukan pendekatan yang holistik. Edukasi masyarakat tentang pentingnya peran pohon dalam ekosistem perkotaan harus menjadi prioritas. Selain itu, perawatan yang baik dapat mencegah pohon-pohon flamboyan dari kerusakan dan tumbang. Penanaman kembali flamboyan di lokasi-lokasi strategis, seperti taman kota dan jalur pedestrian, juga dapat menjadi solusi.

Bayangkan suatu hari, Jalan Ir. Rais kembali dipenuhi flamboyan. Di musim kemarau, bunganya yang merah membara membentuk karpet alami di jalanan. Anak-anak bermain di bawahnya, burung-burung kecil bersarang di dahan-dahannya. Di bawah naungan flamboyan, warga Malang dapat merasakan kembali hubungan yang mendalam dengan alam.

Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa komitmen dari berbagai pihak. Pemerintah kota, komunitas lingkungan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan kota yang hijau dan berkelanjutan. Flamboyan adalah simbol keindahan yang dapat menginspirasi generasi mendatang, dan kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa simbol ini tidak hilang begitu saja.

Flamboyan, antara Kenangan dan Masa Depan

Kehilangan flamboyan di Malang adalah cerminan dari perubahan yang terjadi di banyak kota di Indonesia. Urbanisasi yang pesat sering kali mengorbankan elemen-elemen alami yang menjadi jiwa kota. Namun, perubahan tidak selalu harus berarti kehilangan. Dengan perencanaan yang bijak dan kesadaran kolektif, kita dapat menciptakan kota yang harmonis, di mana tradisi dan modernitas dapat hidup berdampingan.

Flamboyan mungkin telah berguguran, tetapi kenangannya tetap hidup di hati warga Malang. Pohon ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan dengan alam, menghargai keindahan yang sederhana, dan merawat warisan yang kita miliki.

Terngiang kembali alunan bait-bait lagu Bimbo:

Bunga flamboyan itu diraihnya
Wajahnya terlihat sayu
Flamboyan berguguran
Berjatuhan, berserakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun