Mohon tunggu...
Arum Safitri
Arum Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

membaca buku tentang self improvement

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi School Phobia Melalui Lingkungan Belajar yang Mendukung

8 November 2023   09:31 Diperbarui: 8 November 2023   10:12 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah adalah lingkungan yang seharusnya menjadi tempat pembelajaran, pertumbuhan, dan pengembangan sosial bagi anak-anak. Namun, sayangnya, tidak semua anak mengalami pengalaman positif di sekolah. School phobia, atau fobia sekolah, adalah gejala ketakutan, cemas dan adanya tekanan emosi yang muncul ketika seorang anak dihadapkan pada keharusan pergi ke sekolah. Kondisi tersebut dapat mengganggu perkembangan pendidikan dan emosional anak. Anak yang enggan pergi ke sekolah cenderung memiliki ketidakhadiran yang tinggi, sehingga berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang. Pengetahuan dan keterampilan yang seharusnya mereka peroleh di sekolah bisa terhambat.

School phobia bukan sekadar "takut" ke sekolah, melainkan sebuah gangguan kecemasan yang serius. Anak-anak yang menderita school phobia seringkali mengalami tingkat kecemasan yang sangat tinggi ketika harus pergi ke sekolah. Mereka mungkin mengalami gejala seperti kepanikan, mual, sakit kepala, atau perasaan putus asa saat mendekati waktu sekolah. Hal ini bisa memengaruhi keseimbangan emosi dan fisik mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengatasi school phobia dengan serius, mengingat dampaknya yang luas pada anak-anak dan masa depan mereka.

Anak yang mengalami kecemasan sekolah bisa disebabkan karena adanya tekanan akademik yang berlebihan, masalah sosial di sekolah, atau pengalaman trauma tertentu. Maka dari itu, salah satu pendekatan yang efektif untuk mengatasi school phobia adalah menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Lingkungan belajar yang mendukung memiliki peran krusial dalam kesuksesan pendidikan di sekolah. Sebuah sekolah yang menyediakan lingkungan yang positif, inklusif, dan memotivasi dapat berdampak positif pada perkembangan akademik dan emosional siswa. 

Sekolah adalah tempat di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka, dan lingkungan belajar ini harus mampu memberikan dukungan emosional yang diperlukan. Lingkungan sekolah yang mendukung dan yang ramah anak dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan oleh anak-anak. Ketika anak merasa diterima dan didukung, mereka cenderung merasa lebih nyaman dan kecemasan dapat berkurang, yang pada gilirannya akan meningkatkan konsentrasi dan fokus pada pembelajaran.

Salah satu sekolah swasta di Tangerang Selatan yaitu Sekolah Kak Seto, merupakan sekolah ramah anak yang memiliki lingkungan belajar yang mendukung. Dimana Sekolah Kak Seto menerapkan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa serta menyediakan tutor muda yang di setting sebagai sahabat untuk anak sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan, hal ini merupakan bagian penting dari menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Mata pelajaran di Sekolah Kak Seto diatur dengan cara yang menarik dan relevan bagi siswa, sehingga dapat membantu mengurangi tingkat kebosanan dan kecemasan. Tutor rasa seperti sahabat yang selalu peduli memberikan motivasi dukungan dengan gaya komunikasi yang baik menjadi elemen penting untuk mengatasi school phobia pada siswa di Sekolah Kak Seto. Selain itu, Sekolah Kak Seto memiliki fasilitas sekolah yang bersih, nyaman, dan aman serta memiliki program dukungan seperti konselor sekolah untuk membantu siswa mengatasi masalah kecemasan atau depresi yang mungkin terkait dengan school phobia.

Karena dalam hal ini Sekolah Kak Seto melihat fakta di lapangan menunjukan masih banyak anak yang mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan selama bersekolah. Diantaranya adalah kasus kekerasan (bullying) baik secara fisik ataupun verbal, dan juga pemasungan terhadap kreativitas anak. Pengalaman- pengalaman tersebut yang menimbulkan ketakutan anak dan orang tua terhadap sekolah (school phobia). Juga adanya penyeragaman kemampuan anak dan keterampilan anak di segala bidang mematikan proses berfikir kreatif yang menjadi naluri alami seorang anak. Karena pada dasarnya setiap anak mempunyai keunikannya masing-masing. 

Lingkungan belajar dan tutor di Sekolah Kak Seto di setting sedemikian rupa untuk membantu menciptakan atmosfer positif yang dapat mengatasi school phobia dan memungkinkan anak-anak untuk berkembang secara optimal dalam lingkungan pendidikan sehingga anak memiliki peluang untuk mencapai potensi penuh yang mereka miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun