Islam mengajarkan, Surga berada di bawah telapak kaki ibu. Hal itu disebabkan karena ibu pada hakikatnya adalah representasi Tuhan di dunia—yang penuh dengan kasih sayang, namun kadang begitu pemarah serta cerewet kalau kita nakal. Maka wajar saja, orang2 cerdas dalam persaudaraan Mason misalnya lebih senang menyebut Tuhan dengan “She” dari pada “He” Konon, masyarakat Mesir kuno, meciptakan Piramidanya sebagai lambang perempuan atau dengan huruf V terbalik. Orang Amerika begitu bangga dengan lambang kebebasan atau kemerdekaan-nya yang disebut Liberty Enlightening the World, lebih dikenal dengan nama Statue of Liberty, yang nyatanya adalah sosok perempuan. Bahkan orang-orang Prancis menyebut menara kebanggaannya Tour Eiffel dengan panggilan perempuan. Dan banyak lagi karya-karya atau hal-hal yang begitu agung adalah melambangkan sosok perempuan, dan yang paling dominan adalah, bumi diidentikkan juga dengan perempuan. Artinya, perempuan bukan semata-mata sebagai lambang keindahan atau kelembutan, meski saya sendiri selalu mengatakan bahwa representasi keindahan Tuhan adalah perempuan. Meski demikian, hingga saat ini, masih banyak yang menganggap bahwa perempuan itu adalah makhluk yang lemah. Padahal, jika di lihat secara logika, mereka sanggup berjalan mengelilingi mall sampai tuntas tanpa lelah. Masyarakat Indonesia pada umumnya, seorang ibu bangun pagi-pagi sekali mengurus suaminya yang hendak berangkat kerja, setelah itu mengurus anak-anak, mengurus rumah, belanja ke pasar, memasak, hingga sore hari mengurus anak lagi, dan tengah malam melayani suami kembali…. Bukankah perempuan itu justru lebih kuat? Seorang perempuan yang ditinggal oleh suaminya, lebih mampu bertahan bahkan sanggup mendidik dan membesarkan anak-anaknya hingga dewasa. Sementara laki-laki yang ditinggalkan oleh istrinya, cenderung memilih untuk mencari istri baru…. Bukankah ini juga merupakan bukti bahwa perempuan begitu agung? Karena itulah, orang-orang yang memiliki pemikiran terbuka seperti para Mason, justru beranggapan bahwa perempuan itu adalah sesuatu yang agung. Dalam kelemah-lembutannya tersimpan kekuatan yang begitu dahsyat, bahkan saat ia menenteskan air mata, ia kadang mampu melelehkan kekuatan laki-laki manapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H