Makanan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Bersyukur kita masih bisa makan 2-3 kali sehari, banyak saudara-saudara kita yang kurang beruntung hanya bisa makan 1 kali sehari bahkan mungkin berhari-hari baru bisa makan. Â Lapar pak!! kasian belum makan pak!! merupakan kata kunci yang sering kita dengar terlontar dari para pengemis dijalanan, mirisnya masih anak-anak bahkan umurnya masih balita membuat hati kita terhenyut dan ingin sekali berbagi, namun terkadang apa daya hanya bisa mengangkat tangan sambil meminta maaf.
Berbeda dengan anak-anak  dan remaja yang ada di Taiwan, beberapa kota di negara tersebut memiliki program dimana anak-anak dan remaja yang berumur dibawah 18 tahun, jika merasa lapar dan tidak memiliki kemampuan untuk membeli makanan, mereka bisa datang ke kombini/mini market terdekat untuk meminta makanan. Tentu saja mini market yang mereka datangi merupakan mini market yang sudah memiliki kerjasama khusus dengan pemerintah.
Pemerintah Kota New Taipei merupakan kota pertama yang mengadakan program ini dengan nama "Happines Protection Station". Program ini merupakan kerjasama pemerintah Kota New Taipei dengan 1.930 mini market yang beroperasi di kota tersebut. Tidak hanya program makanan gratis, tetapi mini market atau combini ini juga dijadikan shelter atau tempat sementara kalau terjadi kejadian emergency.
Prosedurnya sangat mudah sekali, anak-anak atau remaja yang merasa membutuhkan makanan tinggal datang ke mini market tersebut, mengisi formulir, dan petugas mini market akan menyiapkan makanannya. Lebih dari lima ribu anak dan remaja di kota tersebut yang sudah dapat merasakan manfaat dari program tersebut. Tentu saja program ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, pihak pemerintah kota sangat mengapresiasi pihak swasta yang mau mendonasi  dana CSR nya sehingga program ini bisa terlaksana.
Nice government program!! Â Siapa tau program ini bisa diimplementasikan di Indonesia. Combini atau mini market di kita sudah banyak sepertinya bahkan sudah nyampe ke kampung-kampung. Bolehlah di share... profitnya untuk mengurangi angka kelaparan dan mal nutrisi di kampung kite..
Tentu saja tidak mudah diimplementasikan, tapi kenapa tidak??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H