Mohon tunggu...
Alfiatul Septi N.
Alfiatul Septi N. Mohon Tunggu... -

berusaha untuk berubah menjadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Cermat dan Tepat dalam Mengasuh Anak

2 Mei 2015   14:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak dengan bermain tidak dapat dipisahkan. Bermain adalah hal yang menyenangkan bagi anak. Dengan bermain, anak bisa berinteraksi antara satu anak dengan yang lain dengan berbagai macam kepribadian, belajar dan bahkan menemukan hal-hal baru yang tidak diketahui sebelumnya. Bagi anak perempuan biasanya cenderung lebih suka bermain boneka atau masak-masakan, tapi ada juga sebagian yang menyukai permainan anak laki-laki seperti mobil-mobilan, sepak bola dan lain-lain. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan gender. Gender adalah perbedaan psikologis dan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dimulai sekitar usia 3 tahun. Perbedaan kognitif berdasarkan gender menunjukkan bahwa anak perempuan lebih baik daripada anak laki-laki dalam berbicara, menggunakan bahasa dan mengingat sesuatu. Perbedaan gender adalah valid dalam sekelompok besar anak lai-laki dan perempuan, tetapi tidak selalu secara individual.

Agar anak bisa bersosialisasi dengan baik, sebaiknya orang tua lebih memperhatikan dan selektif dalam cara mengasuh anak. Ada 3 gaya pengasuhan menurut Baumrind yaitu, (1) Pola asuh otoriter, dalam pola asuh ini orang tua lebih menekankan kehendak mereka terhadap anak, sehingga jika anak tidak mematuhi maka orang tua akan menghukumnya dengan semena-mena. Pola asuh ini menyebabkan anak menjadi menarik diri, tidak senang dan kurang berkomunikasi dengan orang tuanya. (2) Pola asuh permisif adalah cara ketika orang tua ingin membuat sedikit permintaan, orang tua akan mendiskusikan dahulu dengan anaknya untuk mengambil keputusan dan menjelaskan alasannya. Orang tua cenderung hangat, tidak terlalu mengontrol dan menuntut. (3) Pola asuh otoritatif, menekankan pada individualitas anak, tapi juga tidak meninggalkan aturan sosial. Orang tua memiliki kepercayaan diri pada kemampuan mereka untuk mengarahkan anak. Orang tua juga menghargai keputusan, keinginan, opini dan pribadi anak. Pola asuh ini mendorong anak untuk mandiri dan menjadi pola asuh yang paling baik di antara 2 pola asuh sebelumnya.

Selain ke-3 pola asuh tersebut, ada juga beberapa pola asuh yaitu, (1) Pengasuhan yang memanjakan anak yang dilakukan oleh orang tua akan membuat anak menjadi kurang mandiri dan selalu bergantung pada orang lain, (2) Pengasuhan yang melalaikan, orang tua tidak mau terlibat dalam kehidupan anak, sehingga anak menjadi tidak terkontrol dan kurang kasih sayang.

Gaya pengasuhan kepada anak yang baik dan tepat akan membuat anak mudah berinteraksi satu sama lain, tidak menutup diri dan percaya diri pada kemampuan yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun