Dalam hidup ini, kita pasti memiliki prinsip hidup masing-masing. Apakah sampai hari ini ada yang hidup tanpa prinsip?
Jika ada yang masih belum punya prinsip hidup, atau bagi yang ingin memperbaiki prinsip hidupnya, anda membaca artikel yang tepat.
Akan kuperkenalkan di sini prinsip yang kubuat sendiri dan kunamai L’s Principle.
Apa itu L’s Principle?
Kenapa namanya aneh dan ambigu begitu?
Jadi, prinsip yang kubuat ini adalah sebuah prinsip yang jika diikkuti dapat memberikan anda kehidupan (life) yang baik. Bukan hanya itu, jika prinsip ini dipegang dengan baik, maka akan mengantarkan anda pada kemewahan (luxury), kekuasaan (lord), cinta (love), canda tawa (laugh) dan L lainnya.
Walaupun belum tentu berlaku ke semua orang, tapi aku yakin prinsip ini akan berguna bagi kalian yang membacanya.
1.Berkata jujur dan tidak munafik
Jujur berarti apa yang kita katakan dan kita lakukan sesuai dengan kenyataannya. Bukan manis di mulut pahit di hati seperti orang-orang munafik. Kunci pertama untuk kehidupan yang baik adalah berkata jujur. Katakan saja kejujuran bahkan jika itu begitu pahit. Tapi jika suatu kejujuran bisa menghancurkan kehidupan banyak orang, maka tetap jangan berbohong. Katakan lah sesuatu yang benar namun maknanya eksplisit sehingga bisa disalah tafsirkan. Misal saat seorang yang sangat penting sedang dikejar penjahat, kemudian orang penting ini meminta bantuanmu untuk menyembunyikannya. Setelah menyembunyikannya para penjahat tadi datang dan bertanya padamu dimana orang itu, tinggal jawab sepeti ini saja. “Saya tidak melihatnya,” bagi yang mengetahui kebenarannya, kata tadi seperti kebohongan bukan? Tapi itu tidak bohong, karena saat itu kita memang tidak melihatnya bukan? Intinya jangan munafik dan berbohong, katakanlah yang sejujurnya, jika itu berat katakanlah hal yang mirip kebohongan tapi itu adalah benar.
2.Berpikir objektif dan bukan subjektif
Objektif, memandang suatu kasus dalam sudut pandang yang berbeda. Dan bukan melihat suatu kasus dari kacamata sendiri. Hal ini diperlukan untuk hidup yang baik, karena dengan menatap suatu kejadian dalam berbagai sudut pandang bisa membantu untuk memecakan suatu masalah dengan jalan yang terbaik. Jika kita mengandalkan penilaian pribadi kita sendiri saja, hasil yang kita dapatkan tidak jarang akan mengalami penolakan oleh masyarakat.
3.Lakukan yang disukai dan jangan lakukan yang tidak disukai
Kedengarannya prinsip satu ini menyuruh kita berbuat seenaknya yah? Tapi sebenarnya bukan begitu, justru prinsip ini lah yang paling mengekang hasrat berbuat jahat seseorang. Kenapa demikian? Karena prinsip ini menyuruh kita untuk hanya melakukan yang kita sukai dan bukan yang kita tidak sukai. Misal, kalian suka makan apel, ya makan apel. Kalian suka bepergian, ya bepergian. Kalau kalian tidak suka naik kapal, ya nggak usah naik kapal. Tapi jangan salah tafsir yah. Kubilang begini justru nanti ada yang bilang begini. “Saya suka mencuri, berarti saya boleh mencuri dong?” nggak gitu. Sekarang, seandainya kalian suka mencuri, nah pikir dulu apakah kalian suka jika harta kalian kecurian? Kalau nggak suka harta kalian dicuri ya sudah, jangan mencuri. Contoh lain, misal yang laki-laki suka memperkosa cewek, itu tidak menjadikan dalih bagi kalian untuk boleh melakukan pemerkosaan. Coba bayangkan, kalau kalian punya anak cewek, atau pacar atau mungkin istri trus diperkosa, apa kalian suka? Nggak kan yah? Nah kalau nggak suka, ya jangan memperkosa anak orang. Untuk memahami prinsip ini dengan benar, prinsip kedua tadi sangat diperlukan.
4.Optimis untuk tujuan dan pesimis untuk proses
Satu lagi prinsip aneh yang kedengarannya terlalu bertolak belakang. Apa maksud dari prinsip satu ini? Optimis dan pesimis itu sebenarnya dua sifat yang kontras tapi saling memerlukan. Masing-masing sifat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan saling melengkapi kelebihan kekurangan itu. Orang yang optimis itu percaya dirinya tinggi, tapi di lain sisi dia kurang perhitungan dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Sedangkan orang pesimis itu terlalu rendah diri, selalu menganggap hal yang akan dilakukannya pasti gagal, tapi di lain sisi orang pesimis sangat siap akan segala hal dan mudah menerima pendapat dari orang lain. Nah, jadi maksudnya optimis pada tujuan apa? Berpikirlah positif bahwa apa yang kita ingin capai itu pasti berhasil, jangan pernah ragu dan terus yakini itu. Tapi, pesimis lah untuk prosesnya. Maksudnya gimana tuh? Untuk mencapai suatu tujuan pasti ada prosesnya kan? Lakukanlah berbagai simulasi kegagalan dalam setiap proses yang kalian pikirkan, dan cari solusi dari setiap kegagalan itu, dengan begitu ketika dalam proses mencapai tujuan ada suatu masalah, kalian sudah siap dan memiliki cara untuk mengatasinya.
Itulah empat ayat dari L’s Principle. Memang susah dimengerti, tapi prinsip ini pasti akan sangat membantu dalam hidup kalian jika kalian menjalankannya dengan sungguh-sungguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H