Mohon tunggu...
Aruda L
Aruda L Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang biasa yang suka menghayal dan berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Digonggongin "Guguk"

15 November 2014   13:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:46 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden RI ke-7 kita, Joko Widodo kerap dikenal sebagai Jokowi belakangan ini sering digonggongi guguk. Pasalnya para “guguk” yang merupakan Jokowi haters sejati ini masih memendam ketidak relaan mereka atas kemenangan Jokowi di Pilpres lalu.

Lantas, sebagai bentuk ketidaksukaan mereka, para guguk ini menggonggong-gonggong di berbagai media tentang betapa buruknya presiden Jokowi. Setiap ada hal yang dianggap kesalahan, mereka akan segera menggonggong dengan kuat menyerukan keburukan Jokowi seraya memanggil masyarakat agar bergabung dengannya.

BBM naik karena Subsidi dicabut, menggonggong. Hal sepele karena nggak hadir di upacara 10 November, menggonggong. Dan banyak gonggongan lain yang sebenarnya sepele dan gak perlu dibahas, tapi menjadi bahan caci maki oleh mereka.

Gonggongan terpanas para guguk kini membahas tentang “Jokowi menjual negara”. Pada pidato Jokowi dalam APEC beberapa hari lalu, Jokowi menawarkan masyarakat asing untuk berinvestasi dalam infrastruktur pembangunan bangsa. Tapi dalam penalaran para guguk ini Jokowi justru menjual SDA negara pada bangsa asing.

picture source: self capture from personal facebook

Gak jelas juga kenapa, tapi dari video pidato beliau yang saya tonton sendiri, saya menangkapnya beliau menawarkan bangsa asing untuk menanamkan modal dalam pembangunan infrastruktur kita. Berinvestasi untuk peningkatan pertanian, investasi untuk pelabuhan, untuk pembangunan perkerataapian di Indonesia, investasi untuk mikro ekonomi, investasi untuk pembangkit daya, dan berinvestasi untuk pembangunan sistem maritim di Indonesia. Bukan menawarkan pada pihak asing untuk membeli SDA kita. Dan kalaupun diprotesnya kenapa bukan menawari investor dalam negri, saya rasa sudah jelas karena investor dalam negri tidak banyak yang siap.

Tapi ya apa mau dikata. Para guguk sudah kalap mata dan menutup telinga mereka. Apapun kebenarannya mereka tidak ingin memperdulikannya dan tetap kukuh pada argumen mereka.

14159973361527911417
14159973361527911417

picture source: self capture from personal facebook

Para guguk beranggapan gonggongan mereka merupakan bentuk demonstrasi kepada pemerintahan yang dijalankan Jokowi kini. Namun bagi saya itu hanya bentuk pelampiasan emosional saja karena tidak terima kemenangan Jokowi. Tidak ada kebaikan di ujung gonggongan mereka, yang ada justru menampakkan betapa tidak bisa bersatunya Indonesia.

Saya juga pas pilpres bukan memilih pak Jokowi, tapi saya bisa meyakini pilihan beliau itu memang tepat. Saya yakin, ke depannya kebijakann-kebijakan beliau ini akan membuahkan hasil yang sepadan. Dikalau suatu saat beliau memang mengambil jalan yang salah, saya ras bukan tugas kita menggonggongi beliau, tapi tugas kita untuk mendukung beliau agar kesalahan tersebut dapat diperbaiki.

So, janganlah menjadi guguk yang gonggong sana gonggong sini tapi gak ada hasil. Mendingan kita dukung saja beliau dan berikan suport serta uluran tangan kita pada beliau. Agar Indonesia sejahtera dan bersatu.

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak berupa komentar. Berikan pendapat Anda tentang artikel ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun