Mohon tunggu...
Arubijanto
Arubijanto Mohon Tunggu... -

seorang yang mendambakan mengalami masa keemasan sbg bangsa indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Air Mata Air Mata Mengalirlah

10 Agustus 2015   09:39 Diperbarui: 10 Agustus 2015   10:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepasang anak muda tengah merenung diujung remang kamar kost.Duduk berdampingan dengan gelisah dan ada yang menahan tangis.Yang satu mencoba menguatkan dengan memegang erat tangan dan mencium kening sambil berbisik, bergetar, dan hampa sambil berbisik galau ," minumlah obat ini sayang... aku belum siap jadi bapak...."

Ada anak muda tengah meringkuk dipojok kamar remang dengan memeluk erat kedua kakinya seolah menahan nyawa yang mau meregang dari tubuhnya.Tubuh menggigil, mata terbelalak dan mengerang perlahan lalu diam. Disebelahnya serbuk putih dan jarum suntik berserakan.senyap...

Ada pria tua bangkotan berjalan cepat keujung ranjang di remang kamar menghampiri seorang gadis yang sedang menggigil ketakutan sambil tersenyum genit ," Sini nak dekat om...."

Sudah banyak  aku membaca, melihat, mendengar banyak kisah manusia yang lebih menyedihakan ribuan kali dengan hati kosong. Kosong jiwa ...kerena semua sudah terbiasa. Bukan soal untuk dipikirkan juga dibicarakan. Sehingga tak ada air mata yang mengalir.

Kusimpan Itu semua karena menganggap itu  hanya mimpi yang belum usai.

Tapi sampai berapa lama aku akan bertahan dalam mimpi mimpi ini.

Air mata air mata...mengalirlah mengalirlah!

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun