Apa kamu juga sepertiku? Takut, cemas, tidak berani mencoba hal yang baru. Padahal, bisa jadi pengalaman itu akan sangat berarti di kemudian hari. Ternyata, hal ini terjadi karena ada satu parasit yang melekat  dalam benak.Â
Parasit itu tak lain adalah orientasi perfeksionis. Keinginan untuk mendapatkan hasil yang sempurna pada pengalaman pertama, suatu hal yang hampir mustahil terjadi. Terlebih, standar kesempurnaan disandarkan pada hasil pengalaman berulang dari orang tertentu.Â
Seperti yang pernah aku alami saat hendak mengikuti Mystery Challenge Hari keempat #THR Kompasiana. Membuat sebuah mini-vlog adalah hal yang tidak pernah dilakukan dengan sengaja. Walhasil keraguan dan kecemasan sempat melanda. Sempat terpikir untuk tidak jadi ikut Samber karena tantangan ini.Â
Namun, setelah mencoba berdamai dengan diri. Alhamdulillah, akhirnya rilis juga mini-vlog untuk pertama kalinya ini. Sebuah video yang sangat simpel dan terkesan  sekadar memenuhi tugas. Hehe.Â
Ketakutan dan kecemasan yang melanda di awal memang seperti tembok yang tinggi dan tak mudah dilompati. Tapi ternyata, setelah kita bertekad untuk melompatinya, ada perasaan luar biasa! Bahkan menjadi adiksi. Ingin merasakan sensasi yang sama lagi dan lagi.Â
Demikianlah memang, kali pertama tak selalu sempurna. Betapa video yang kubuat itu jelas kalah telak dengan para vlogger masakan. Dan inilah yang menjadi hal terpenting untuk menghilangkan cemas dan takut di awal. Bahwa perbandingan hanya boleh dilakukan dengan diri kita. Seperti aku yang kemarin gak pernah buat video, dan aku yang hari ini buat video. Penerimaan diri atas sebuah proses menjadi hal yang penting, sehingga kita akan memaklumi setiap kesalahan dan konsekuensi belajar setelahnya.
Yuk coba hal baruu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H