Transaksi juga menjadi peran bagaimana setiap orang 'kehilangan' uangnya setelah berbelanja. Tak perlu repot-repot ke ATM terdekat ataupun jauh, cukup menggunakan gadget masing-masing.
Kemudahan ini memang bermanfaat, tapi kadang membuat seseorang kalap dan lupa diri. Seseorang yang mempunyai kemampuan mengatur keuangan pun kadang bisa 'khilaf' karena kecintaannya pada sesuatu.
E-commerce dan M-Banking bahkan berdekatan aplikasinya dan di dalam satu handphone pula. Menggerakkan jari mudah kok dan tak perlu effort yang sulit untuk menyentuh layar. Sementara pikiran dipenuhi keinginan dan hanya sekitar 10 persen berkata "Duh masa harus beli lagi ya?"
Tak perlu panjang waktu kemudian suara lain dari keinginan membalas "Kan Kamu belum punya yang ini, beli dong mumpung lagi sale nanti besok gak ada lagi loh!"Â
Dan angin lega berhembus seraya berkata "Iya sih, masih ada uang kok tenang cuma sekali ini aja dan janji ga beli-beli lagi deh!".Â
Padahal percakapan ini adalah siklus yang sebenarnya berulang-ulang tanpa disadari. Percakapan ini gampang dilupakan karena keinginan tersebut begitu indah dan merupakan hal baru. Pantas saja sering tidak sadarkan diri karena penawaran-penawaran yang sangat masif.
Wanita lebih gampang terpesona dengan barang, benda dan hobi yang lucu dan unik. Sementara Pria lebih "yang ada saja dulu" atau beli sekedarnya saja.Â
Wanita mempunyai banyak baju, model pakaian dan digunakan berbeda-beda sementara pria satu untuk semua keadaan situasi. Untuk godaan E-commerce dan M-banking ini jelaslah siapa juaranya, walau kadang hobi Pria ada saja yang bisa menguras rekening.
Setelah memilih, berbelanja, bertransaksi dan mendapatkan barang serta semua keinginan maka kebutuhan hari-hari kedepan atau setidaknya 20 hari pun antri menunggu.Â
Persediaan stok makanan, kebutuhan sekolah anak, pemeliharaan kendaraan, renovasi rumah dan kebutuhan lainnya sedang menunggu untuk dipenuhi. Seketika berkata dalam hati "Gajian lagi masih lama ya?".
Terjadi lagi dan lagi. Sekali lagi, keinginan kadang mengalahkan kebutuhan. Walaupun memang keinginan lahir dari uang, barang dan kemudahan untuk mendapatkan keinginan tersebut.