Kisah dimulai tahun 2015 saya ikut tes trus eeeeaaa goool goool masuk PLN, bahagia sekali rasanya diikuti dengan tangisan haru melihat orang tua saya bangga. memakai baju kerajaan hitam putih berbekalan ransel dan koper lalu meluncur memulai pendidikan. Kurang lebih 5 bulan pendidikan terlewati, saya pikir setelah diangkat mnjadi pegawai saya bisa merasa agak bebas dari aktivitas yang padat tapi ternyata oh my god tuntutan kerja sesungguhnya lebih rumit dari yang saya bayangkan.
LISTRIK GAK BOLEH TIDUR, yah inilah yang menjadi salah satu prioritas utama PLN saat ini mejaga listrik agar tetap terjaga untuk tetap bisa menerangi negeri kalau bisa no padam no gelap-gelapan. Suatu wujud "Kerja Nyata Terangi Negeri" yang luar biasa bukan sebagai abdi masyarakat 24 jam menjaga agar listrik tetap menyala.
Saya sendiri mendapatkan penempatan di Wilayah Bangka-Belitung. Rasa sedih juga diiringi rasa syukur dapat bergabung di PLN. Rasa sedihnya yaitu harus jauh dari keluarga dan teman-teman tercinta, namun disamping rasa sedih itu lebih banyak rasa syukur yang dapat saya haturkan karena pekerjaan yang saya jalani bisa bermanfaat bagi banyak orang, dikelilingi rekan kerja yang baik dan bersahabat serta wilayah kerja yang tidak jauh dari kampung halaman.
 Awalnya saat pengumuman penempatan saya sempat nangis-nangis karena saya tidak tau bangka it dimana, eh ternyata tiga puluh menit terbang udah bisa sampe dikampung halaman. Saat pertama menginjakan kaki di bangka saya dan teman-teman disambut dengan dengan hujan yang 24 jam tiada henti sekaligus keesokannya disusul dengan banjir besar. Luar biasa inilah tantangan pertama kami, ribuan rumah terendam banjir dan ribuan pula kwh yang harus diganti. Bertepatan dengan itu pula ada tugas survey TNP2K yang harus kami jalanin. Lumayan berat untuk awal.
Selanjutnya saya ditempatkan sebagai JA pelayanan prlanggan di salah satu unit pelayanan di bangka. Sistem kebut satu hari belajar tentang tugas rutin yang harus saya jalani. Sebagai pelayanan tentunya saya harus berhadapan langsung dengan para pelanggan. Mungkin bukan cuma saya yang merasakan teman-teman lain pun turut merasakan betapa sulit menghadapi pekerjaan yang overload sekaligus menghadapi berbagai jenis pelanggan yang datang. Sungguh para pegawai yang hebat.
Terkadang lelah, jenuh, dan kesedihan mengiringi aktivitas dalam menjalani pekerjaan. Weekend pun terkadang harus tetap masuk demi tugas yang harus dijalankan. Namun saya sadar bahwa apa yang saya jalani sekarang inilah yang telah digariskan oleh Allah untuk saya. Melalui PLN lah rejeki saya diberikan. Ingatlah bahwa Allah tidak akan memberikan sesuatu ujian melebihi batas kemampuan hambanya. Saya sekarang disini berarti Allah percaya bahwa saya mampu menjalaninya.
Mari buatlah pekerjaan yang kita jalani menjadi menyenangkan, karena satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat  yaitu mencitai apa yang kita lakukan. Ubahlah rasa duka yang kita alami menjadi suka untuk tetap semangat dan berjuang agar nusantara selalu terang. Untuk nusantara yang selalu terang maka Listrik Gak Boleh Tidur semua dilakukan demi kehidupan yang lebih baik.
SELAMAT HARI LISTRIK NASIONAL KE-71
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H