Mohon tunggu...
Sastyo Aji
Sastyo Aji Mohon Tunggu... -

Mahasiswa di Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik FEUI\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Pertama Sang Jenderal

17 September 2014   06:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:28 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam semakin larut
sang jenderal besar
malam ini
tak sedang bertempur
tak pula genggam senjata
ia luluh
oleh kecantikan dunia
mabuk dalam keindahan cinta
tak berdaya

Ia yang dikenal tegas
tak gentar apa pun
malam ini bak anak kecil
yang haus kasih sayang
penuh manja

Namun dalam hatinya masih berkobar cinta yang lain
yang tak bisa ia kesampingkan
dan tetap jadi yang pertama
utama

Ia harus katakan ini
pada tambatan hatinya
yang menemaninya malam ini
namun malam masih panjang
akankah secepat ini ia harus mengakui
tentang cinta pertama nya itu

Justru ia takut malam segera berakhir
dan semua akan terlambat
pengakuan nya hanya akan menjadi kejujuran yang menyakitkan
Belanda tidak sedang di Yogyakarta
tidak pula di Ambarawa
paling tidak ia dapat lupakan gerilya
akhirnya ia angkat bicara

"Bu.....aku mencintai mu, sangat mencintai mu
tahukah engkau, bagaimana engkau di hatiku?
disini di dalam sini
kau tak akan tergantikan
tak mungkin kan ku temui wanita seperti mu
yang setia nya menandingi setia mu
yang cantik nya menandingi kecantikan mu
akan kulakukan semua untuk mu
sebagai wujud rasa cinta ku
namun tahukah engkau
ada sesuatu yang belum kukatakan selama ini
sebuah rahasia besar yang tersimpan dihatiku
aku ingin kau dengar pengakuan ku ini"

Wanita itu terdiam
wajah nya tampak sendu
tangannya tak lagi gemulai
mengepal
air muka nya tampak tajam
mendengarkan tiap bait kata yang suaminya ucapkan

"kau bukan cinta pertama ku
aku telah berikan separuh hidup ku untuk wanita lain
dan kuyakin engkau mengenali nya
dia cinta pertamaku
dia

IBU PERTIWI ini
sudikah engkau menerima kenyataan ini Bu?"

Wanita itu menjawab
"aku rela kau duakan dengan cinta pertama mu!"
dan rona wajahnya mulai berubah
terharu
bangga
kagum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun