Jika kita ke Semarang rasanya ada yang kurang jika kita belum mengunjungi Kota Lama Semarang. Kota Lama Semarang sendiri merupakan kota dengan bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. gedung-gedung yang bergaya Belanda ini memiliki unsur keindahan tersendiri. tidak heran jika Kota Lama Semarang ini menjadi salah satu kawasan cagar budaya. jika kita mengelilingi Kota Lama Semarang kita akan disajikan banyak sekali bangunan-bangunan khas eropa seperti Gereja blenduk (GPIB), Gedung Marba, Gedung De Spiegel, Gedung Marba dan lainnya.
Sejarah Kota Lama Semarang
Sebelum menjadi Kota Semarang yang saat ini kita tahu, pada abad ke-8 Semarang dahulu merupakan wilayah laut yang dengan seiring perkembangan kondisi bumi yang bergeser sehingga menjadikan suatu kesatuan pulau-pulau yang akhirnya menjadi Kota Semarang yang kita kenal saat ini.
Pada saat menjadi daerah yang sepi tepatnya pada abad ke-15 Semarang didatangi oleh seoarang pangeran yang bernama Pangeran Pandan dan anaknya Raden Pandanarang yang berasal dari Kerajaan Demak, dengan tujuan untuk menyebarkan agama Islam di daerah Semarang. di samping itu mereka juga secara tidak langsung turut mengola wilayah sekitar Semarang menjadi tanah yang subur.
Karena perannya dalam mendirikan Semarang, Pangeran Made ini mendapat gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. setelah Pangeran Made Meninggal, kepemimpinan Semarang dipimpin oleh anakanya Raden Pandanarang. mengikuti jejak sang ayah Raden Pandanarang membuat daerah Semarang menjadi sangat maju dengan kekayaan hasil panen yang berlimpah.
pada saat masa kepemimpinannya, terdapat suatu kejadian yang  aneh, pada saat itu Raden Pandanarang dan para pengikutnya sedang menggarap lahan pertanian, mereka melihat sesuatu yanga neh yakni, diatara pohon yang hijau subur terdapat bebrapa pohon asam yang tumbuh saling berjauhan dengan perasaan bertanya-tanya mereka berfikir mengapa hal ini dapat terjadi. Karena hal tersebutlah Raden Pandanarang menamakan daerah ini menjadi Semarang, yang berasal dari kata Asem yang jarang-jarang.
Semarang masa KolonialÂ
Semarang sendiri pernah dikuasai oleh VOC, dikarenakan pada saat itu kekuasaan Mataran melemah sepeninggalan Sultan Agung. Mataram dikuasai oleh penguasa-penguasa yang lemah ini menjadi titik celah bagi VOC untuk masuk, yang kemudian para penguasa tersebut malah bergantung kepada VOC karena terdapat sejumlah konflik internal yang terjadi. Hingga pada akhirnya para penguasa tersebut memberi imbalan kepada VOC karena telah mau membantu.Â
Imbalan tersebut diberikan oleh Pangeran Puger karena telah membatu perselisihannya dengan Sunan Amangkurat III. salah satu imbalannya yakni, Pangeran Puger mengakui kekuasaan VOC atas Semarang. Dan setelah VOC memiliki kekuasaan atas Semarang VOC banyak mendirikan berbagai bangunan yang nantinya akan difungsikan sebagai pemerintahan, pemukiman, hingga benteng.
Dalam perekembangannya pada akhir tahun 1990-an benteng pertama yang dibangun VOC di Semarang Benteng Vijhoek  di bongkar dikarenakan akan dibangun kembali benteng baru yang lebih luas mengelilingi seluruh kawasan kota lama. karena pembangunan tersebut Kota Lama Semarang ini mendapat julukan Little Netherland, karena penampakannya mirip dengan kota di Belanda.Â
Meskipun pada saat itu Semarang pernah diambil alih oleh pemerintahan Jepang, namun Pemerintahan Belanda kembali lagi mengambil alih Semarang. Â Tidak heran jika pada saat ini Kota Lama Semarang memiliki banyak bangunan-bangunan yang memiliki gaya arsitektur khas eropa, seperti Gereja blenduk (GPIB), Gedung Marba, Gedung De Spiegel, Gedung Marba dan lainnya.