Mohon tunggu...
Om Santo
Om Santo Mohon Tunggu... -

Let's Open Your Mind

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tentang Parodi

8 Oktober 2012   14:24 Diperbarui: 4 April 2017   17:21 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkan anda melihat sebuah tayangan parodi ,atau sebuah pertunjukan parodi?. Yap .. parodi memang membuat kita tertawa terbahak bahak, bahkan kadang walaupun kita ulang masih saja tertawa. Sebenarnya apa tujuan dari parodi tersebut?, kritik, satirisme, sarkasme atau sekedar lucu lucuan? . Setelah mencoba mencari tahu kesana kesini , bertanya dan googling saya menemukan bahwa ada sisi positif dari sebuah parodi. Menurut Wikipedia, Parodi, dalam penggunaan yang umum, artinya adalah suatu hasil karya yang digunakan untuk memelesetkan, memberikan komentar atas karya asli, judulnya ataupun tentang pengarangnya dengan cara yang lucu atau dengan bahasa satire. Sebagaimana yang dikatakan oleh Linda Hutcheon seorang teoris literatur (2000: 7) puts it, "parody … is , not always at the expense of the parodied text." Seorang kritikus lainnya, Simon Dentith (2000: 9), mengartikannya sebagai "any cultural practice which provides a relatively polemical allusive imitation of another cultural production or practice." Parodi dapat ditemukan pada karya-karya seni, termasuk literatur, musik, dan film bioskop. Misalnya Parodi yang ditulis oleh Samuel Mulia yang dimuat di harian Kompas setiap hari Minggu. Menurut KBBI 1. karya sastra atau seni yg dng sengaja menirukan gaya, kata penulis, atau pencipta lain dng maksud mencari efek kejenakaan; me·ma·ro·di·kan v menjadikan parodi Jadi parodi menurut saya adalah kritikan untuk sebuah karya, sosok asli supaya karya,sosok asli bisa melihat dirinya dalam sebuah pandangan yang lebih luas, bertujuan untuk mengkritik atau mencoba membuka pikiran. Itu menurut saya lhoh. Parodi bisa dalam bentuk musik, gambar , logo atau apapun yang ada aslinya. Beberapa waktu lalu saya coba mencari sebuah parodi di web, blog, google, dan media sosial di internet, ternyata sangat banyak sekali parodi parodi yang di tampilkan di internet. Ada salah satu parodi yang membuat saya berdecak kagum dan acung jempol meski sangat kontroversial dan mungkin beberapa orang Indonesia akan kaget dan mencoba melakukan tindakan reaktif dengan cara yang biasa dilakukan beberapa orang di page parodi tersebut . "> Page Parodi tersebut di beri judul dari seorang tokoh di Indonesia yang cukup terkenal dan di segani dikalangan golongan tertentu. Page tersebut di beri nama "Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab" (ABHRM), sangat kontroversial memang, tapi setelah diamati isi dalam page tersebut justru lebih open mind dan mencoba menyebarkan kedamaian, saya tidak tahu siapa admin dibelakang layar page tersebut. Menurut beberapa testimoni teman teman saya yang mengikuti page tersebut, page tersebut membuka pikiran dan membuat beberapa testimoniers lebih konsen di sosial dan tidak membawa kebencian. Well, saya tidak tahu dengan anda jika membuka page ini, karena dibutuhkan keterbukaan pikiran dan pandangan secara luas dan tidak sempit seperti tagline dari page ABHRM "Fage ini 100% asli farodi yang memfofulerkan kebahlulan, fanatisme semfit, kekakuan berfikir, faranoid berlebih dan femujaan terhadaf kekerasan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang unyu sekaligus barokah". ... Saya sangat salut dengan page tersebut yang mengusung ide, keberagaman dan bukan cuma page abal abal yang sering kia jumpai di facebook. Well, utk lebih mengetahui page ini lebih baik anda bersiap siap dengan pikiran terbuka anda. Karena parodi terjadi karena ada sebuah kekurangan atau adanya ketidakpasan antara yang ada dengan realitas Semoga dengan parodi - parodi di Indonesia, membuat kita lebih bercermin dan terus belajar belajar dan belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun