Las Bolas merupakan sebutan masyarakat setempat kepada ratusan bola besar yang ada di Kosta Rika. Dipastikan jumlahnya mencapai ratusan buah. Bola raksasa ini cukup misterius, karena hingga saat ini belum diketahui asal – usulnya darimana dan oleh siapa batu tersebut dibuat. Namun beberapa ahli menyebutkan bahwa batu ini tergolong ke dalam petrosphere yang menakjubkan.
Las Bolas: Pertama Kali Ditemukan
Pertama kali batu – batu ini ditemukan oleh para pekerja United Fruit yang sedang membabat hutan untuk dijadikan lahan sekitar tahun 1930 di Lembah Disquis yang dikenal beriklim tropis. United Fruit merupakan perusahaan yang membudidayakan pisang. Para pekerjanya yang sedang mencari lahan untuk budidaya tiba – tiba menemukan banyak bola batu yang besar dan sebagian terkubur dalam tanah.
Las Bolas kemudian ditemukan juga di daerah utara di Lembah Estrella dan di daerah selatan di hulu Sungai Colorado. Kemudian juga telah ditemukan di dekat Golfito dan di Isla del Cano. Samuel Lothrop dari Harvard University mencatat ada sekitar 186 bola yang dipamerkan pada tahun 1963. Ia memperkirakan mungkin ada beberapa ratus bola yang sekarang tersebar di seluruh Kosta Rika.
Sejak itu, bola tersebut dijadikan sebagai hiasan kebun dan rerumputan. Namun kemudian banyak juga yang diangkut, terutama dengan kereta api. Antara tahun 1940 – 50-an beberapa batu tersebut mulai mengalai kerusakan, bahkan sudah ada yang dipindahkan dari tempat aslinya. Sebagian disebabkan oleh ledakan dinamin dari para pemburu harta karun yang percaya dengan mitos bahwa batu ini berasal dari negeri Atlantis yang hilang. Mitos lainnya menyatakan bahwa bola raksasa tersebut adalah bagian dari permainan yang dimainkan oleh raksasa yang menghuni bumi.
Las Bolas ini memiliki pola bulat yang nyaris sempurna sehingga memunculkan mitos bahwa batu ini bukan buatan manusia. Selain itu, petroglyph yang terdapat di bagian luar diduga kuat mirip dengan rangkaian gugusan bintang. Polanya sendiri beragam, ada yang terdiri dari garis lurus, melengkung, serta segitiga dan jajaran genjang.
Bola raksasa tersebut memiliki beberapa ukuran mulai dari ukuran bola jeruk hingga berukuran raksasa berdiameter lebih dari 8 meter yang mencapai berat 16 ton. Bahan bebatuan sendiri ada yang terbuat dari batu kapur, pasir, granit, bahkan sebagian ada yang berbahan kuarsa basalt, yakni bebatuan beku yang sifatnya ekstrusif. Basalt juga ditemukan di Bulan, Mars, Venus, dan Asteroid.
Las Bolas: Bola Raksasa Misterius Dari Kosta Rika
John Hoopes, professor antropology dari University of Kansas membantah mitos kalau bebatuan raksasa ini berasal dari planet lain atau sisa dari negeri Atlantis. Hoopes, yang telah meneliti banyak kebudayaan kuno Amerika Tengah dan Selatan mengatakan bahwa mitos tentang Los Bolas (atau Los Balatos, atau Las Bolas de Costa Rica) ini begitu merajalela setelah penemuan pertama kalinya tahun 1930 karena imajinasi tentang peradaban kuno dan kunjungan makhluk lain.
Para peneliti di Universitas Kosta Rika baru – baru ini mengatakan bahwa batu ini pertama kali dibuat sekitar tahun 600 Masehi dan sebagiannya lagi telah ada sejak 1.000 tahun sebelum Masehi. Namun, Hoopes mengatakan sangat sulit menyetujui metodologi yang dilakukan para peneliti tersebut karena menghasilkan dua masa pembuatan batu dengan perbedaan rentang waktu yang cukup jauh. Hoopes lebih suka menyimpulkan bahwa sangat sulit menentukan tentang kepastian batu tersebut dibuat.
Namun Hoopes menyebutkan bahwa ada kemungkinan besar Las Bolas dibuat oleh nenek moyang penduduk asli yang tinggal di wilayah tersebut. Yang pasti menurutnya, batu ini dibuat sebelum masa penaklukan Spanyol yang dimulai dengan kedatangan Christopher Columbus tahun 1492. Para nenek moyang ini berbicara degan bahasa Chibchan (sejenis bahasa yang mengakar di Honduras, Kolombia, Nikaragua, Kosta Rika, dan Panama).
Mereka menyebar di beberapa pemukiman, diperkirakan jumlahnya sekitar 2.000 orang. Orang – orang ini hidup dari memancing dan berburu, serta bertani. Mereka juga membudidayakan jagung, singkong, kacang, labu, kelapa, pepaya, nanas, alpukat, cabai, kakao, dan buah – buahan lainnya. Mereka juga mengembangkan tanaman obat.