Mohon tunggu...
Ani Hayati
Ani Hayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester akhir yang sedang sibuk dengan berorganisasi guna mendapatkan relasi untuk bekerja

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tim ULM Gelar Pengabdian Cara Pembuatan dan Penyimpanan Bahan Pemijahan untuk Ikan di Desa Karya Tani

29 Agustus 2024   07:40 Diperbarui: 29 Agustus 2024   07:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Tim Dosen Mengabdi dan Mahasiswa beserta Kelompok Pembudidayaan Ikan 

Tim Pengabdian dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang diketuai Ir. H. Akhmad Murjani, MS dengan beranggotakan 4 orang dosen lain serta 2 orang mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian dalam rangka mengedukasi Masyarakat tentang cara pembuatan dan penyimpanan bahan perangsang pemijahan semi buatan untuk ikan.
Kegiatan ini dilakukan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Karya Maju di Desa Karya Tani, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala, Sabtu (20/7/2024).

Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh tim dalam rangka pelaksanaan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) dari Universitas Lambung Mangkurat dan sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.

Kegiatan pengabdian ini dilakukan berdasarkan hasil diskusi yang sudah dilakukan sebelumnya dengan para anggota Pokdakan dimana mereka sangat berharap agar bisa mempelajari cara memijahkan ikan dengan mudah dan juga ekonomis. Hal ini didasarkan para anggota pokdakan kesulitan mencari sumber benih ikan untuk kegiatan budidaya terutama untuk ikan-ikan lokal seperti ikan papuyu dan ikan haruan.

Ir. H. Akhmad Murjani selaku ketua tim menjelaskan cara pembuatan dan penyimpanan bahan perangsang pemijahan semi buatan/Dokpri
Ir. H. Akhmad Murjani selaku ketua tim menjelaskan cara pembuatan dan penyimpanan bahan perangsang pemijahan semi buatan/Dokpri

Mereka menyadari bahwa ikan lokal sekarang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga mereka sangat berharap agar budidaya ikan lokal yang sedang mereka geluti bisa berjalan secara terus menerus tanpa harus tergantung dari ketersediaan benih di luar.

"bahan perangsang pemijahan yang kita gunakan adalah kelenjar hipofisa yang bisa didapatkan dari ikan donor seperti ikan mas, ikan nila atau yang lainnya. Kelenjar hipofisa dipilih karena bahannya mudah didapat bahkan di pelosok sekalipun, dan ikan donor yang digunakan bisa digunakan kembali sebagai lauk untuk dimasak. Itu artinya metode ini bisa dikatakan tanpa biaya karena tidak ada bagian yang terbuang. Kita hanya mengambil bagian hipofisanya saja yang bisa didapat dengan cara membedah kepala ikan" Kata Murjani

Penjelasan Bapak Akhmad Murjani mengenai pembedahan dan pembuatan bahan perangsang pemijahan/Dokpri
Penjelasan Bapak Akhmad Murjani mengenai pembedahan dan pembuatan bahan perangsang pemijahan/Dokpri

Kegiatan pengabdian dilakukan di pondok salah satu anggota pokdakan. Kegiatan pengabdian meliputi penyebaran kuesioner, sosialisasi dan praktik secara langsung untuk melihat proses pembedahan dan pembuatan bahan perangsang pemijahan menggunakan kelenjar hipofisa. Bukan hanya pembuatan, para anggota pokdakan juga diajari cara menyimpan bahan perangsang yang sudah dibuat dengan benar, agar bisa bertahan lama hingga 5 tahun.
"Setelah kegiatan hari ini, rencananya tim pengabdian akan melakukan monitoring pada Agustus untuk melihat perkembangan dan kemajuan dari kegiatan yang sudah dijalankan," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun