[caption id="attachment_342459" align="alignnone" width="1280" caption="(doc. Artika)"][/caption]
Mendinginkan pikiran, itu yang ada di benak anak² BARA pada senin malam kemarin(8/9). Hari libur Mid-Autumn Festival kali ini kami ingin menggunakan untuk mendinginkan pikiran, entah karena beban pekerjaan, BBM yang masih akan-akan naik tapi imbasnya sudah bisa dirasakan, dan yang terpenting untuk menghilangkan ketegangan selama kemarin² ini sibuk kampanye *eh.
Setelah rundingan yang alot, karena terjadi perbedaan suara, ada yang ingin ngadem di laut, ada yang ingin pergi ke air terjun, akhirnya disepakati bersama pergi ke air terjun yang berlokasi di Tai Po. Dari KCR Tai Po, keluar A³, masuk jalan bawah tanah atau istilah kerennya terowongan. Jalan menuju ke terminal bis, 275R.
Ketika menunggu bis ini ada kejadian konyol karena kami diomelin anak Filipina. Mereka bilang antrian bis kami salah, namun tetap ngengkel bin ngeyel mode on. Akhirnya malu juga, setelah bis yang kita tunggu datang ternyata memang tidak berhenti di depan kami, tapi halte depan dari halte yang kita buat antri sebelumnya.
Tiba di lokasi pintu masuk, kita berdoa bersama terlebih dulu, untuk menghindari hal² yang tidak diinginkan terjadi. Bukan perempuan kalau tidak rame, dalam perlanan tawa kami pecah ketika satu orang melempar candaan lalu diteruskan yang lainnya dan seterusnya demikian. Dengan sok nasionalisnya, lagu padamu Negeri juga berkumandang selama kami melangkahkan kaki menuju air terjun. Tak ketinggalan saling 'jebreeeetttt' mengabadikan setiap momen, entah ketika kami sedang bersusah payah mendaki ke atas, atau ketika wajah kami ngos²an menahan capek dan panasnya suhu udara saat itu.
Akhirnya, air terjun yang kami tuju sampai juga. Wajah sumringah terpancar dari binar bola mata anak² BARA, dan tawa kami saling bersahutan di antara bebautan dan gemericik air di samping kami. Lebay? Mungkin, tapi hal sederhana seperti ini yang kadang sering kami lupakan. Ketegangan yang kemarin sempat terjadi melebur dan hilang entah pergi bersama entah. Berganti dengan rasa yang tidak bisa saya tulisakan dengan detail di sini. Hmmmm senang bin happy lah intinya pemirsaa *eh. Akhirnya hari makin gelap, kita berjalan meninggalkan lokasi. Setiba di atas kami makan bekal yang kami bawa. Duduk beralas beton dengan plastik tipis, membentuk lingkaran kami dengan lahap, melahap setiap puluk nasi yang masuk ke mulut kami.
Dan peluh yang tadinya menetes pada tubuh kami, kini hilang seiring melajunya bis yang membawa kami pergi. Lalu senyum kebersamaan masih akan terus tersimpan, di sini, hati kami.
Video dokumentasi bisa dilihat di sini: http://www.youtube.com/watch?v=XAIzF21tJ44
Berikut beberapa foto yang sempat saya abadikan:
[caption id="attachment_342469" align="alignnone" width="768" caption="(doc. Artika)"]
[caption id="attachment_342468" align="alignnone" width="768" caption="(doc. Artika)"]