Mohon tunggu...
Artie Ahmad
Artie Ahmad Mohon Tunggu... Karyawati Swasta -

Saya lahir dan besar di Salatiga.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengulik Sedikit Seri Cerita Kenangan Terbaru Nh. Dini

19 Juli 2015   20:37 Diperbarui: 1 April 2017   08:55 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nyamperin matahari

Dari satu sisi

Memandang insan

Dari segenap jurusan...-Rendra, April, 2003. (Pembuka Dari Ngalian ke Sendowo)

 

Seri cerita kenangan dari Nh. Dini terbit. Menyapa siapa saja yang menggemari karya pengarang kelahiran Sekayu, Semarang ini. Kali ini, diberi judul 'Dari Ngalian ke Sendowo'. Di buku ini, Nh. Dini menceritakan tentang perjalanan spiritualnya dalam menapaki usia senja. 

Dimulai kepindahannya ke Ngalian. Tinggal dengan beberapa anak asuh yang diharapkan bisa membantunya dalam beberapa hal, hanya saja ternyata tak sesuai dengan harapannya. Serangkaian hal yang dialami di Ngalian, membuat Dini ingin mencari tempat tinggal yang baru. Tempat tinggal yang nyaman untuknya.

 Setelah menetapkan hati, akhirnya sebuah wisma di daerah Sendowo Jogja, dipilih Dini menjadi tempat tinggalnya yang baru. Namun semua itu tak sejalan dengan apa yang diinginkannya. Kebisingan, ketidak sesuaian sebuah wisma untuk lansia menyebabkan sedikit banyak Nh. Dini terganggu. Ketentraman yang diharapkan pupus sedikit demi sedikit.

Pola pikir yang maju dalam bidang yang digelutinya, dengan bahasa entah menggelitik entah menghentak dituturkan Nh. Dini di beberapa bagian.

Tapi di Indonesia, tidak pernah terjadi hal itu. Selalu deklamasi sajak, pembacaan puisi-lah yang menjadi obsesi panitia penyelenggara kegiatan pertemuan-pertemuan kesenian. Entah ini disebabkan karena mereka picik, tidak mengetahui bahwa genre atau jenis-jenis ciptaan dalam sastra tersebut juga sangat dihargai di luar negeri. (hlm. 86).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun