Jember – Pandemi COVID-19 seolah menjadi momok di berbagai tempat. Berbagai bidang kehidupan ikut terdampak wabah baru ini, salah satunya kewaspadaan terhadap kesehatan. Bidang kesehatan saat ini, seolah-olah didominasi oleh beberapa kubu. Ada kelompok masyarakat yang sadar menjaga diri dengan tetap Stay at Home, Work from Home, ada pula yang sekadar “pasrah” terhadap keadaan yang ada.
Kelurahan Jember Lor, Lingkungan Tegalrejo adalah salah satu tempat yang menerapkan Work from Home namun tidak sepenuhnya menjalankan protokol kesehatan. Meskipun telah menerapkan Work from Home, banyak di antara warga yang enggan untuk sekadar keluar bercengkrama dan memilih untuk mengurung diri di dalam rumahnya. Rasa “takut” akan wabah COVID-19 masih sering dijumpai. “Gapapa ta? Apa sudah aman keluar ke tempat umum?” Ucapan tersebut masih sering kali terdengar.
KKN UNEJ 2020 ingin mengajak warga Lingkungan Tegalrejo untuk mengubah persepsi buruk ketakutan terhadap COVID-19. Sebenarnya, potensi di daerah Tegalrejo ada begitu banyak. Sebagai contoh, rimbunnya tanaman kelor di pekarangan warga, serta banyak dari warga telah mengenal rimpang tanpa tahu khasiat sesungguhnya. Oleh sebab itu, selama 5 pekan terakhir dari pertengahan bulan Juli hingga Agustus 2020, mahasiswa mengajak warga mengenal potensi sumber daya sekitar dan mengolahnya menjadi kebutuhan yang kaya akan khasiat di situasi apapun.
Melihat kondisi yang seperti ini,Setelah agenda KKN UNEJ 2020 terlaksana, pandemi COVID-19 bukanlah menjadi halangan dan momok besar lagi bagi aktivitas warga Lingkungan Tegalrejo. Warga telah paham betul betapa cepatnya penyebaran virus yang mengguncang dunia saat ini. Berbekal dengan ilmu yang telah dipelajari bersama, gaya hidup sehat dan upaya pencegahan yang telah banyak dilakukan seperti rajin membersihkan diri dan lingkungan sekitar, memaksimalkan manfaat rimpang dan sinar matahari, serta olahraga di pagi hari. Berbeda dengan kondisi was-was sebelumnya, warga tidak lagi takut untuk keluar rumah dan lebih berhati-hati menggunakan masker di tempat umum.
Upaya pencegahan tersebut berhasil dilakukan tidak luput dari rajin dan senangnya warga mengikuti seminar dan diskusi yang diberikan mahasiswa KKN UNEJ selama 5 pekan. Seminar dan diskusi tersebut berisikan tentang pengembangan ilmu yang telah warga mengerti, seperti cara memasak dan mengolah rimpang, buah – buahan, beserta sayuran. Sehingga, hanya dengan sedikit bumbu modifikasi dan pemaparan klinis, manfaat maksimal akan didapatkan. Seminar yang berhasil dilakukan selama 5 pekan adalah:
- Pengetahuan Umum COVID-19, berisikan informasi virus, penyebaran, gejala, dan apa saja yang perlu dilakukan saat pandemi
- Kekebalan Tubuh di Masa Pandemi, berisikan tentang respon kekebalan tubuh manusia melawan virus SARS-CoV-2
- Olahan Rimpang, berisikan pemanfaatan rimpang sebagai peningkat imunitas
- Imunomodulator 2 Olahan Non-rimpang, berisikan pemanfaatan buah dan sayur sebagai peningkat imunitas
- Manfaat Bawang, berisikan khasiat bawang sebagai antibodi dan sumber kaya antioksidan yang baik untuk dikonsumsi
Beberapa intisari seminar yang yang telah terwujud dilakukan oleh warga adalah “caring” atau berjemur di pagi hari, pemanfaatan barang, serta pengolahan makanan dan minuman peningkat imun.
Takhanya seminar, kreatifitas warga juga dikembangkan lewat pembekalan pembuatan masker dari kaos kaki bersih beserta olahan wedang (minuman hangat) peningkat imun. Untuk masker kaos kaki, banyak kaos kaki warga yang tidak terpakai mengingat pembelajaran saat pandemi dilakukan secara daring. Dengan modal gunting dan kaos kaki, masker menyerupai tipe scuba dapat dibuat dan dikenakan ketika hendak keluar ke tempat umum.
Sedangkan olahan wedang, warga Lingkungan Tegalrejo diajak untuk membuat “The Golden Milk”, inovasi susu yang dicampur-adukkan dengan rimpang. The Golden Milk ini mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kontrol gula darah bagi siapapun yang meminumnya. Dengan mengkombinasikan susu, jahe, kunyit, kayu manis, dan madu rasa gurih dan manis didapatkan dari minuman peningkat imun ini.
Banyak respon positif terlihat setelah terlaksananya agenda KKN selama ini. “Penyuluhan ini memiliki banyak manfaat. Kami jadi tahu bagaimana ganasnya penyebaran COVID-19, APD apa yang bisa kita siapkan seperti hand sanitizer, dan rajin - rajin membersihkan diri,” ucap Ibu Nurhuda, salah satu sasaran Ibu – Ibu Lingkungan Tegalrejo. Tidak hanya Ibu Nurhuda, banyak dari Ibu – Ibu yang tertarik mengolah rimpang dan memanfaatkan khasiatnya untuk keluarganya. Gaya hidup baru yang disampaikan mahasiswa KKN diterima dengan hangat dan ingin diwujudkan baik dalam masa pandemi maupun saat kondisi berlangsung normal.
(Arthur HP/KKN81/Jember/HA)