(24/01/2025) Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 169 dari Desa Taji, Kecamatan Jabung, memberikan warna baru dalam menghidupkan semangat moderasi beragama melalui kegiatan istighotsah dan pembacaan Maulid Diba. Kegiatan ini berlangsung khidmat dengan dihadiri kurang lebih 50 warga desa serta kehadiran seorang kyai terkemuka, Kyai Sattar, dari Bululawang, Malang.
Istighotsah dan pembacaan Maulid Diba bukan sekadar seremonial keagamaan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dalam menjaga harmoni masyarakat melalui penguatan nilai-nilai spiritual. Istighotsah, yang berisi doa-doa memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah, membawa suasana religius yang mendalam. Sementara itu, pembacaan Maulid Diba menghidupkan kembali tradisi kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui lantunan syair-syair pujian yang penuh makna.
Kyai Sattar, yang menjadi pembicara utama dalam kegiatan tersebut, memberikan pesan mendalam tentang pentingnya tetap taat beragama dan berkontribusi pada lingkungan. Beliau menekankan bahwa manusia seharusnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sekitar, bukan menjadi seperti "bangkai" yang tidak memberikan dampak positif. Pesan ini menginspirasi warga untuk terus menghidupkan kegiatan keagamaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Taji. Biasanya, kegiatan istighotsah dan pembacaan Maulid Diba adalah rutinitas yang dilaksanakan setiap hari Jumat oleh warga desa. Namun, untuk kali ini, mahasiswa KKM mengajak warga melaksanakan kegiatan tersebut di posko KKM. Dengan suasana baru yang lebih menarik dan khidmat, kegiatan ini berhasil menciptakan momen yang berbeda namun tetap menjaga esensi spiritualnya.
Kehadiran warga dalam jumlah besar menunjukkan antusiasme mereka terhadap kegiatan keagamaan yang penuh manfaat. Suasana kebersamaan terlihat jelas, di mana warga dari berbagai latar belakang berkumpul untuk berdoa dan mendengarkan tausiyah bersama.
Selain menjadi momen spiritual, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa KKM dengan masyarakat. Interaksi yang terjalin selama kegiatan mencerminkan nilai-nilai moderasi beragama yang menekankan pentingnya toleransi, kebersamaan, dan saling mendukung dalam keberagaman.
Melalui istighotsah dan pembacaan Maulid Diba, kelompok KKM 169 berhasil menunjukkan bahwa moderasi beragama dapat diwujudkan melalui tindakan nyata. Kegiatan ini menjadi contoh bagaimana agama dapat menjadi pemersatu masyarakat, menghadirkan kedamaian, dan membangun lingkungan yang harmonis.
Diharapkan, semangat moderasi beragama yang ditanamkan melalui kegiatan ini dapat terus hidup di tengah masyarakat. Moderasi beragama bukan hanya tentang toleransi, tetapi juga tentang menciptakan ruang bagi semua pihak untuk bersama-sama membangun kehidupan yang lebih baik. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilestarikan, menginspirasi desa lain, dan menjadi bagian dari usaha menciptakan masyarakat yang religius, damai, dan inklusif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI